tag:blogger.com,1999:blog-75741890749044615042024-02-19T07:32:08.414-08:00Mengenal Otak KitaTri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-55987774746511185242010-08-20T00:46:00.000-07:002010-08-20T00:50:55.375-07:00Kebiasaan buruk yang merusak Otak<span style="font-weight:bold;">1. Tidak Mau Sarapan</span><br />Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Sarapan yang terbaik di pagi hari bukanlah makanan berat seperti nasi goreng spesial, tetapi cukup air putih dan segelas jus buah segar. Ringkas dan berguna untuk tubuh!<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Kebanyakan Makan.</span><br />Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum Anda kekenyangan.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Merokok</span><br />Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer (alzheimer adalah penyakit pikun).<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight:bold;">4. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula</span><br />Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Karena itu, kurangi konsumsi makanan manis favorit Anda.<br /><span style="font-weight:bold;">5. Polusi Udara</span><br />Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.<br /><span style="font-weight:bold;">6. Kurang Tidur</span><br />Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat Anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.<br /><span style="font-weight:bold;">7. Menutup Kepala Ketika Sedang Tidur</span><br />Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.<br /><span style="font-weight:bold;">8. Berpikir Terlalu Keras Ketika Sedang Sakit</span><br />Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak Anda.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />9. Kurangnya Stimulasi Otak</span><br />Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak Anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">10. Jarang Bicara</span><br />Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu bangga menjadi pendiam. Obrolan yang bermutu sangat baik untuk kesehatan Anda.<br /><br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-43460339010615393982010-05-19T18:24:00.000-07:002010-05-19T18:29:31.648-07:00Mengenal Gelombang Otak Kita….<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMYUr7gl7wS1SNVxLgWVw9VyqFJTukSVy-zDLCl9ldaxiZQAhAx4iGSdfrAtGPLDXBDjYfX8LfjtzM09uXTSaPhyE5htRlGLS-Mjz3xy6zTTDo4y9mZJPetjEPpxmVIR2DQEkgLdU0d0Dg/s1600/theta-brain-waves.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 211px; height: 294px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMYUr7gl7wS1SNVxLgWVw9VyqFJTukSVy-zDLCl9ldaxiZQAhAx4iGSdfrAtGPLDXBDjYfX8LfjtzM09uXTSaPhyE5htRlGLS-Mjz3xy6zTTDo4y9mZJPetjEPpxmVIR2DQEkgLdU0d0Dg/s320/theta-brain-waves.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473158270539699506" border="0" /></a><br />Brainwave management adalah adalah suatu konsep keterampilan untuk mengatur gelombang otak manusia yang paling sesuai dengan aktivitasnya sehingga bisa mencapai hasil yang optimal.<br />Bila direkam dengan alat perekam gelombang otak, EEG (Elektroensefalogram), otak memancarkan gelombang sesuai kondisi jiwa seseorang. Gelombang otak tersebut dibagi menjadi :<br /><span style="font-weight: bold;">1. Beta ( 14 - 100 Hz).</span><br />dalam frekuensi ini seseorang sedang dalam kondiisi terjaga atau sadar penuh dan didominasi oleh logika. Saat seseorang berada di gelombang ini, otak (kiri) sedang aktif digunakan untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya. Sehingga gelombangnya meninggi. gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.<br /><span style="font-weight: bold;">2. Alfa ( 8 - 13,9 Hz) </span><br />Seseorang yang sedang rileks, melamun atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Kondisi ini merupakan pintu masuk atau keluarnya potensi dari alam bawah sadar anda. Anak-anak balita selalu berada dalam kondisi alfa. Itu sebabnya mereka mampu menyerap informasi secara cepat.<br />Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman dan bahagia. Gelombang alfa akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat.<br />Kegiatan yang biasanya menimbulkan gelombang alfa ialah seperti pada saat kita selesai buang air besar atau terbangun pada sepertiga malam terakhir. Itulah sebabnya mengapa umat islam mewajibkan umatnya shalat pada waktu-waktu etrsebut mengingat besarnya potensi pikiran untuk menerima ide dan masukan yang datang tanpa adanya hambatan.<br /><br /><br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">3. Theta (4-7,9 Hz)</span><br />Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi karena otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP ( Arginine vasopressin).<br /><span style="font-weight: bold;">4. Delta ( 0,1 - 3,9 Hz)</span><br />Frekuensi terendah ini muncul saat seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa merasakan badan, dan tidak berpikir. Di gelombang ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone/ hormon pertumbuhan) yang bisa membuat orang awet muda. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar.<br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-43002280824657192072010-04-01T18:16:00.000-07:002010-04-01T18:18:35.161-07:00Mengenal Otak Tengah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu-8XYy5LxNgNOxjD3sW-a-y43nQTeWxOk_WS_MgK4mURV-YPx4qyzf3EUiQ6SYeHr2aNzlLpHwG7d20ux8PrsZ1PtqjjLZL6YFvqMN9FH99azZoBsE7mRpblonPFPeDa6npx1yIWAobKO/s1600/323885-002.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 246px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu-8XYy5LxNgNOxjD3sW-a-y43nQTeWxOk_WS_MgK4mURV-YPx4qyzf3EUiQ6SYeHr2aNzlLpHwG7d20ux8PrsZ1PtqjjLZL6YFvqMN9FH99azZoBsE7mRpblonPFPeDa6npx1yIWAobKO/s320/323885-002.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5455343360973027986" /></a><br />Baru-baru ini di masyarakat marak terdapat fenomena yang membuat orang merasa ingin tahu dan merasa gelisah. Yaitu beberapa anak-anak setelah melalui suatu pelajaran dan pelatihan khusus, dapat melihat benda sambil menutup mata, membaca tulisan dan lain sebagainya. Sehingga membuat banyak orang merasa bingung. Menuai berbagai macam reaksi ada yang sangat gembira, ada juga yang menganggap sebagai aliran sesat; juga ada yang menganggap sejenis tipu muslihat baru untuk menipu uang orang banyak. Apakah sebenarnya kejadian seperti ini? Bila merupakan muslihat penipuan, mengapa tidak ada orang yang menguaknya? Bila benar-benar merupakan pengembangan daya otak, mengapa dengan menutup mata dapat melihat benda? Tidak menggunakan mata dapat melihat benda bukankah sebuah fenomena yang menyesatkan?<br /><br />Untuk memahami fenomena ini, kita perlu terlebih dahulu dijelaskan oleh pendiri yang mengadakan pelajaran-pelajaran tersebut. Diantaranya adalah ahli teknologi ilmiah komputer Amerika serta ahli dari Asosiasi Spesialis Komputer Inggris (MACP) dan juga Pelatih dan Pelaksana Senior Sertifikasi Program Bahasa Internasional. Melalui penelitian lebih dari sepuluh tahun, mereka berhasil menggunakan teknologi komputer untuk membangkitkan fungsi potensial dari otak manusia.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Penelitian mereka dikhususkan untuk memperhatikan fungsi dari mid-brain terletak ditengah-tengah otak kiri dan otak kanan. Fungsi dari midrbrain adalah sebagai jembatan antara otak kiri dengan otak kanan; dalam kondisi tertidur, interbrain manusia tidak dapat berkembang secara maksimal. Oleh karenanya, fungsi interaktif antara otak kiri dan otak kanan mengalami keterbatasan. Saat ini, banyak ahli meneliti bagaimana membantu keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri. Dari penelitian selama 25 tahun terakhir, terdapat 15 orang yang memperoleh hadiah Nobel dari penelitian terhadap daya otak. Dalam pelatihan dilakukan berbagai pelajaran yang berbeda; seperti mental-aritmatik, pengembangan seluruh otak dan lain sebagainya. Yang mana beberapa hal tersebut merupakan hasil dari penelitian. Tujuannya semua adalah untuk membantu menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan otak kiri serta menggali potensi daya otak; yang mana hasilnya berbeda-beda.<br /><br />Sebuah penemuan yang baru adalah metode yang berbeda dengan lainnya. Berdasarkan ilmu psikologi yang luar biasa, teknik kegeniusan mutakhir, neurolinguistik, ilmu komunikasi, ilmu tingkah laku dan lain sebagainya serta menggunakan teknologi komputer ilmiah mutakhir, dalam waktu yang sangat pendek yaitu satu setengah hari, dapat berhasil mengaktifkan midbrain anak-anak. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang dikagumi oleh orang-orang di luar dan di dalam negeri dan juga merupakan kehormatan bagi umat manusia modern.<br />Umumnya, setelah midbrain diaktifkan, daya ingat mereka dapat meningkat, daya konsentrasi membaik; daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya. Aktivasi ini sangat jelas terlihat hasilnya bagi anak hiperaktif maupun anak dengan daya ingat yang lemah.<br />Melalui teknik “Genius Mind”, pelatihan ini disebarluaskan; yang dinamakan dengan “Metode Belajar Midbrain”. Berdasarkan penjelasan para ahli, setelah midbrain diaktifkan, midbrain akan dapat mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda-benda diluar. Dapat dikatakan juga bahwa dengan menutup mata, masih dapat mengenai benda-benda, huruf, warna dan lain sebagainya. Jadi, dengan pelajaran dan pelatihan selama satu setengah hari, akan dapat membantu anak “melihat” dengan menutup mata.<br /><br />PERBEDAAN DASAR FUNGSI OTAK KANAN & KIRI<br />Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu pengetahuan yang khusus diteliti.<br /><br />Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya. Otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.<br />Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri. Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.<br />Tetapi, setelah midbrain diaktifkan, fungsi dari otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan. Kemampuan prediksi, daya ingat, kesenian dan kemampuan refleks tidak hanya menjadi berkembang, tetapi kemampuan manajerial dan pemahaman mereka juga dapat terpelihara. Orang seperti ini akan lebih memiliki rasa cinta kasih, lebih mencintai orang tua sendiri, termasuk orang yang lebih tua, memiliki kecerdasan dan kerukunan. Memulihkan potensi awal yang semestinya dimiliki oleh umat manusia.<br /><br />BAGAIMANAKAH MIDBRAIN DIAKTIFKAN?<br />Di masyarakat, terdapat berbagai metode dalam mengaktifkan midbrain; masing-masing metode memiliki hasil yang berbeda-beda. GMC menggunakan teknologi komputer yang modern; mengaktifkan midbrain melalui kolaborasi dan kemanjuran musik, audio dan lain sebagainya. Dengan prinsip ini, dilakukan pelatihan terhadap janin dengan menggunakan musik “Mozart”. Laporan menyebutkan bahwa setelah bayi lahir, lebih cerdas serta lebih cepat belajar dibanding dengan bayi lainnya.<br />Letak perbedaannya adalah bayi yang telah tumbuh sekarang telah menjadi anak-anak; jadi, musik atau suara yang digunakan perlu lebih kuat beberapa kali dari musik Mozart. Yang lebih membanggakan adalah: metode yang digunakan oleh GMC memiliki tingkat keberhasilan mencapai 70-80%.<br /><br />PERANAN ORANGTUA<br />Bila ingin membantu anak mengembangkan fungsi midbrain, peranan orangtua tidak boleh diabaikan. Midbrain memerlukan perasaan aman dan landasan kepercayaan diri dalam mengaktifkan dan mengembangkannya. Perasaan aman dan percaya diri dalam diri anak berasal dari perlakuan ayah dan ibunya. Dari segi bahasa, ayah dan ibu menentukan kata-kata anak; hasil yang dicapai juga jauh lebih efektif daripada banyak perkataan yang diucapkan oleh orang lain. Oleh karenanya, ayah dan ibu harus memprioritaskan belajar perkataan yang terpuji dan pasti.<br /><br />Kedua, perlu menyisihkan waktu sedikitnya 20-30 hari untuk membantu anak berlatih. Setiap hari hanya memerlukan latihan selama 15-30 menit. Banyak orangtua yang beranggapan karena kesibukan hidup tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak berlatih. Tetapi, bila dihitung anak saling berhubungan dengan orang tuanya seumur hidup misalnya hingga usia 18 tahun, maka 30 hari hanyalah 0.45% dari seluruh waktu tersebut. Bila dalam 30 hari tersebut dapat membuat anak seumur hidup memperoleh manfaat, mengapa tidak bersedia meluangkannya? Apalagi dalam satu hari hanyalah memerlukan waktu yang pendek yaitu 15-30 menit saja.<br /><br />LANGKAH PERKEMBANGAN POTENSI OTAK<br />Langkah aktivasi midbrain secara sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian – yaitu masa kestabilan awal dan masa pendalaman perkembangan.<br /><br />1. Masa Kestabilan Awal<br />Setelah mengikuti pelajaran selama satu setengah hari, midbrain anak akan teraktivasi. Anak dapat merasa sangat gembira juga sangat menarik. Para orang tua juga dapat merasakan kemampuan anak mereka menjadikan mereka merasa bangga. Sangat bersemangat karena ini merupakan penemuan yang baru. Tetapi, ini hanyalah titik awal. Anak-anak dapat melupakan bagaimana mereka memasuki kondisi jalannya midbrain.Lama-kelamaan, sanggup menjadikan midbrain kembali dalam kondisi tertidur dan “tidak melihat”. Jadi, memerlukan latihan setiap hari hingga stabil. Yang dimaksud dengan stabil adalah anak-anak dapat sewaktu-waktu melakukan menutup mata sambil mengenal warna, mengenal huruf, membaca, mengenali benda-benda dan lain sebagainya. Disaat mereka tidak mudah kehilangan kemampuan mereka. Kecuali dalam jangka waktu lama tidak digunakan.<br /><br />2. Masa Pendalaman<br />Banyak orang tua berhenti bila mencapai masa stabil. Karena mereka tidak mengetahui bahwa anak masih memiliki potensi yang menunggu untuk dikembangkan. Seorang anak yang benar-benar menggunakan midbrain memiliki karakter yang seimbang, hubungan antar manusia yang baik, suka menolong orang, pandai bergaul, prestasi belajar menonjol dan lain sebagainya. Dan juga, mereka juga dapat menggunakan kemampuan “Extra Sensory Perception / ESP”. Misalkan, mereka dapat memprediksi cuaca besok pagi sehingga dapat merencanakan bagaimana bila keluar rumah.<br />Potensi ini memerlukan latihan penggunaan midbrain yang terus-menerus dari si anak; dari menutup mata yang dasar berlatih kemampuan menembus pandang; hingga tidak perlu menutup mata, hanya menutup mata dalam berlatih kemampuan menembus pandang; kemudian hingga membuka mata dalam berlatih kemampuan menembus pandang; hingga mencapai indera extra sensory. Pada akhirnya memasuki target dominasi dengan midbrain; memulihkan potensi awal yang seharusnya dimiliki umat manusia. Inilah yang disebut dengan talenta; sehingga mereka berubah menjadi manusia baru dalam jaman modern ini.<br /><br />HUBUNGAN ANTARA “METODE BELAJAR MENUTUP MATA” & “METODE BELAJAR MIDBRAIN”<br />Nama “Metode Belajar Menutup Mata” diambil dari sebuah fenomena yang dapat dihasilkan setelah midbrain diaktifkan. Berarti bahwa anak tersebut dapat belajar dengan menutup mata. Tetapi bila ditambah sebuah kata “metode”, maka artinya sama sekali berbeda. “Metode Belajar Menutup Mata” memberikan kesan yang salah bagi banyak orang; bahkan ada beberapa yang salah mengartikan. Banyak orangtua menanyakan bahwa anak memiliki mata kenapa tidak digunakan malahan belajar sambil menutup mata; sepertinya agak melawan alam atau aliran sesat. Arti yang dimaksudkan adalah “metode” “belajar menutup mata” ini cukup efektif; semenjak itu, anak tidak perlu menggunakan mata dalam belajar; bahkan “memejamkan mata” dalam menjalani hidupnya.<br />Sebenarnya, tujuan akhir setelah midbrain diaktifkan bukanlah meminta orang untuk belajar sambil menutup mata atau memejamkan mata dalam menjalani hidup, tetapi membantu anak-anak memasuki kondisi terbimbing mifbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak memasuki interbrain. Setelah terbiasa menggunakannya, tidak perlu menutup mata juga dapat menggunakan midbrain; yaitu dengan membuka mata juga dapat mengembangkan keseimbangan otak kanan dan otak kiri; sehingga otak kanan dan otak kiri berkembang secara seimbang.<br /><br />Sumber : www.gmc-geniusmind.com, Surgaku.com<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-19448528589873603122010-02-14T15:36:00.000-08:002010-02-14T15:38:29.618-08:00Gizi yang Bikin Otak Bugar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtKKhmmOeYyVWZjsfuWKyN443DE9iH-dkw1Ud60pZTRCo0bixx61myPPGLbd35cgvudlvQTxiXGe_jS-ZLkg1OaVn0z3vnc73rL6sXRz5UQRqVJ7GhWpMAYuX8-oWRiU73QHuw216CbmC7/s1600-h/BDG50107.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtKKhmmOeYyVWZjsfuWKyN443DE9iH-dkw1Ud60pZTRCo0bixx61myPPGLbd35cgvudlvQTxiXGe_jS-ZLkg1OaVn0z3vnc73rL6sXRz5UQRqVJ7GhWpMAYuX8-oWRiU73QHuw216CbmC7/s320/BDG50107.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5438247660345539890" /></a><br />Penurunan kinerja otak bisa dialami oleh siapa pun. Bahkan, mereka yang masih berusia 30-an tahun. Untuk bisa berfungsi dengan baik, otak membutuhkan pasokan gizi yang seimbang.<br /><br />Semua zat gizi itu digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan bahan esensial yang disebut adenosin trifosfat (ATP). Senyawa ini melepaskan energi yang tersimpan untuk membangkitkan neurotransmiter, mendistribusikan protein ke dalam sel dan membantu menyalurkan impuls listrik. <br /><br />Untuk bekerja otak memerlukan energi. Sumbernya adalah glukosa yang berada dalam darah. Otak juga memerlukan asam amino, serta vitamin asam folat dan mineral.<br /><br />Asam amino yang diutamakan untuk otak adalah glutamat. Ia berperan sebagai transmiter pada lebih dari setengah bagian saraf terminal di otak. Asam amino dalam jumlah berlimpah terdapat dalam kuning telur, susu segar, hati, dan keju. Juga di ragi, beberapa jenis kacang, kacang kedelai, dan sereal. <br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />Selain asam amino dan vitamin, hormon estrogen juga bermanfaat untuk mendukung kerja otak. Hormon ini mampu menurunkan risiko Alzheimer pada wanita pasca menopause. <br /><br />Studi di laboratorium menunjukkan tikus yang diberi suplemen magnesium dalam dosis ekstra memiliki daya ingat jangka panjang lebih baik dan punya kemampuan belajar lebih baik dibanding tikus yang tidak diberi magnesium.<br />"Baik pada tikus muda dan tua, magnesium meningkatkan kekenyalan antara sinaps (sambungan antara neuoron) dan meningkatkan kepadatan sinaps di hippocampus, bagian otak yang berperan dalam daya ingat dan kemampuan belajar," kata Guosong Liu, direktur Center for Learning and Memory di Tsinghua University, Beijing, China. <br /><br />Magnesium adalah mineral penting yang bisa kita temukan pada sayuran hijau, terutama bayam. Magnesium juga berperan penting dalam pembentukan sistem imun tubuh.<br />Namun sebelum Anda memborong suplemen magnesium, perlu dicatat pula bahwa penelitian ini masih bersifat awal dan perlu pembuktian lebih lanjut. Selain itu, hasil ujicoba pada hewan tak selalu berdampak sama pada manusia.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-32177906209414608712009-12-01T07:45:00.000-08:002009-12-01T07:55:59.225-08:00Kiat agar Otak Tetap Tajam Sampai Tua<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJVSZXzRn-7fi4Mpezm9mkoF4TA93yQBLY2bGhzCu4uP8e2fcuxMVjSo9ZZu-ROKeNqOIM6NPT46jXzt8Ofi_u2mmyDyLWt4BC6dOgXSxKxB5piBLvKuwptE5eBTj4uX561t0vn9Mr2Pgu/s1600/ar6033-002.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJVSZXzRn-7fi4Mpezm9mkoF4TA93yQBLY2bGhzCu4uP8e2fcuxMVjSo9ZZu-ROKeNqOIM6NPT46jXzt8Ofi_u2mmyDyLWt4BC6dOgXSxKxB5piBLvKuwptE5eBTj4uX561t0vn9Mr2Pgu/s320/ar6033-002.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410297035513160770" /></a><br />Saat memasuki usia 30-an, kemampuan berpikir seseorang bisa saja mulai menurun. Bahkan menginjak usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak bisa terhindarkan, sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.<br /><br />Meski proses penuaan ini tidak dapat dihindari, namun ada upaya yang dilakukan supaya kepikunan dapat dihindari atau setidaknya ditunda. Menurut para ahli, kepikunan dapat dihindari dengan membiasakan gaya hidup sehat dan melakukan stimulasi kognitif agar sel-sel otak terus aktif. Dengan begitu, sel-sel saraf akan terus menghasilkan zat neurotransmitter yang dibutuhkan otak.<br /><br />Nah..supaya kemampuan otak Anda terpelihara sampai tua. Ada baiknya Anda melakukan beberapa aktivitas di bawah ini disesuaikan dengan usia.<br /><br />Usia 30-an:<br /><br />Flossing setiap hari :<br />Kebiasaan menyukai permen dan melupakan flossing ada kesamaannya. Keduanya sama-sama berkontribusi menimbulkan plak pada gigi, dan juga ternyata sangat buruk pada otak anda. <br /><br />“Plak di antara gigi dapat menyebabkan reaksi imun yang dapat menyerang arteri, sehingga tak dapat mengirim nutrisi yang vital ke sel otak,” ucap Michael Roizen, MD, penulis YOU-The Owner’s Manual: An Insider’s Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger. Lalu apa solusinya? Lakukan flossing setiap hari saat mengawali aktivitas di pagi hari.<br /> <br /><br />Makan ikan : <br />Tengoklah ke laut untuk memberi "makan" otak Anda makan. DHA, sejenis asam lemak omega 3 yang dapat ditemukan di salmon, ikan trout, dan beberapa makanan fortifikasi, seperti yoghurt dapat meningkatkan daya ingat anda. <br /><br />“DHA menurunkan peradangan arteri dan meningkatkan perbaikan lapisan pelindung di sekitar saraf, “ kata Dr. Roizen. “Hasilnya, berkaitan dengan umur, berkurangnya penurunan ingatan, berkurangnya penyakit Alzheimer, depresi, dan pikiran yang lebih cepat.”<br /> <br /><br /><span class="fullpost"><br />Usia 40-an <br /><br />Curi mainan Si Kecil :<br />Ada versi baru Kubus Rubik yang pernah anda cintai sewaktu kecil. Bentuknya tiga dimensi seperti 360 derajat dan ini sangat baik untuk otak di setiap umur, karena dapat mempertajam kemampuan menyelesaikan masalah, ucap ahli psikologi saraf, Karen Spangenberg Postal, PhD, yang juga presiden Massachusetts Psychological Association. <br /><br />Kuncinya : Saat anda bermain, anda bekerja dengan memori, strategi dan ketrampilan spasial yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan otak. Bagaimana kalau anda frustasi bermain Kubus? Jangan khawatir: setiap permainan yang menuntut anda berpikir akan sangat membantu.<br /> <br />Sempatkan olahraga :<br />Paculah detak jantung anda tiga kali dalam seminggu selama 20 menit. Bahkan hanya dengan berjalan kaki, akan memasok otak Anda dengan oksigen dan membantunya menumbuhkan sel baru. <br /><br />"Latihan aerobik dua hingga tiga kali sama efektifnya seperti aktivitas latihan otak,” ucap Sam Wang, PhD, Professor ilmu saraf di Princeton University dan penulis Welcome to Your Brain: Why You Lose Your Car Keys but Never Forget How to Drive dan Other Puzzles of Everyday Life. <br /><br />Tak masalah jika anda tak punya waktu untuk ke gym pada akhir minggu. <br />Penelitian terbaru menunjukkan, olahraga sedang hingga berat meski <br />hanya sekali seminggu (misalnya joging akhir pekan) dapat membuat<br />anda 30 persen mempertahankan fungsi kognitif anda seperti usia anda. <br /><br />Mulailah klub bridge :<br />Jika Anda bosan dengan klub buku dan lelah dengan pesta malam, permainan kartu bridge cepat dianjurkan oleh para dokter. Kombinasi strategi dan memori pada bridge menantang otak untuk mempelajari informasi baru dan melatih sel-sel sehingga tidak mati, ucap Dr Postal. Bersosialisasi sambil bermain kartu pun memberi penyegaran bagi otak, yang tak dapat ditawarkan pada permainan solo. <br /><br />Umur 50an ke atas <br /><br />Pakailah sumpit <br />Penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan sel-sel saraf di ujung jari secara langsung merangsang otak Anda," kata Maoshing Ni, PhD, penulis Second Spring: Dr. Mao’s Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age. <br /><br />Memakai sumpit, merajut, atau bermain dengan pen atau pensil di antara jemari anda, dapat membantu otak dengan meningkatkan peredaran darah. <br /><br />Bermain video game <br />Anda tak perlu merasa terlalu tua bermain Wii atau permainan lainya yang melatih otak.”Saat ada sesuatu yang baru dalam video game, anda akan merangsang berbagai bagian otak yang biasanya tidak anda gunakan dari hari ke hari," kata Reon Baird, PhD, ahli psikologi saraf dari Long Beach Memorial Medical Center. <br /><br />Hati-hati dengan Obat-obatan <br />Hati-hati menggunakan pil tidur atau penghilang rasa sakit. Penelitian di Clinical Interventions in Aging menunjukkan obat-obatan tanpa resep dapat menyebabkan “kerusakan kognitif” seperti kebingunan pada orang paruh baya. Obat yang dikenal sebagai diphenhydramine (banyak terdapat pada obat alergi dan penghilang rasa sakit pada malam hari) memiliki efek “anticholinergic”, yang memblok hubungan antar sel saraf.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-55215222841125437132009-08-23T14:30:00.000-07:002009-08-23T14:33:56.693-07:00Dopamin Perkuat Daya Ingat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ffvuKAFA-UisfqBUVpwQeCFOlXSnQnFPAbbdhnhv2rxgRaWgiWUdOlxf8gttGgrfOyE7lNTnB-JTW48RT01SLzOLCfbHfbRZj2SiFoqeZCUvjCzNly2gm2FTxjM9H7Xk6_BytB_M0xd3/s1600-h/why_so_alone_.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 244px; height: 183px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ffvuKAFA-UisfqBUVpwQeCFOlXSnQnFPAbbdhnhv2rxgRaWgiWUdOlxf8gttGgrfOyE7lNTnB-JTW48RT01SLzOLCfbHfbRZj2SiFoqeZCUvjCzNly2gm2FTxjM9H7Xk6_BytB_M0xd3/s400/why_so_alone_.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5373275122777635746" border="0" /></a>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CGH_OSH%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CGH_OSH%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CGH_OSH%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" >Tim peneliti Argentina dan Brazil menemukan peran penting "neurotransmitter dopamine" dalam memperkuat daya ingat, demikian pengumumkan "Pontififcal Catholic University of Rio Grande do Sul (PUC-RS), Jumat.
<br />
<br />Penelitian yang diterbitkan Majalah "Science" itu berlangsung dua tahun dan dipimpin oleh para profesor PUC-RS, Martin Cammarota, Janine Rossato, Lia Bevilaqua dan Ivan Izquierdo, serta Profesor Jorge Media, yang sedang berkunjung, dari Buenos Aires University.
<br />
<br />Melalui percobaan biokimia pada tikus, para ilmuwan berhasil memperlihatkan "dopamine" bertanggung jawab atas ingatan dan tak terlupakannya peristiwa trauma jangka-panjang.
<br />
<br />Menurut para ilmuwan, 12 jam setelah peristiwa penting yang dalam percobaan tersebut semua tikus disengat listrik, otak menghasilakn dopamine dosis tinggi sehingga semua tikus ingat pengalaman menyakitkan itu untuk jangka waktu lama.
<br />
<br />Namun jika otak tikus tak menghasilkan "dopamine" pada tahap itu, kejadian tersebut terlupakan, dan semua tikus takkan menghindari sengatan listrik kedua.
<br />
<br />Gangguan itu dapat menjelaskan mengapa pecandu narkoba cenderung memiliki perilaku yang merusak.
<br />
<br />Menurut Profesor Cammarota, dengan mengetahui bagaimana ingatan mengenai peristiwa itu terjadi, para ilmuwan di masa depan bisa menghasilkan obat untuk membantu pasien gangguan daya ingat seperti penyakit Alzheimer atau perilaku yang pecandu narkoba.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" >
<br />
<br /></span><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" >Sumber : ANT</span></b></span><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></p> Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-12817143841642809542009-08-15T17:32:00.000-07:002009-08-15T17:36:51.627-07:00DHA dan ARA Optimalkan Saluran Respiratorik Bayi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghI3c_Yu38n-2mTsojgUcjvepJDdlKfAYAHgcltpC-cb9nD2P0G6GjD2Iey_G6nLIKWpKGJZO96xJDIVBaWKehp43kOmaD4ijHi1JglYBFnGuSfFr9SEWzuobI1GgPPuICnhlwiXIIJOGF/s1600-h/BDG50102.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghI3c_Yu38n-2mTsojgUcjvepJDdlKfAYAHgcltpC-cb9nD2P0G6GjD2Iey_G6nLIKWpKGJZO96xJDIVBaWKehp43kOmaD4ijHi1JglYBFnGuSfFr9SEWzuobI1GgPPuICnhlwiXIIJOGF/s200/BDG50102.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5370354037588560498" border="0" /></a><br />DHA atau docosahexaenoic acids selama ini dipercaya sebagai salah satu bagian penting untuk perkembangan otak bayi. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa DHA juga memiliki manfaat lain untuk tumbuh kembang bayi.<br /><br />Bersama-sama dengan protein, karbohidrat, dan vitamin, asam lemak tidak jenuh DHA dan ARA merupakan fondasi penting dalam sistem imun bayi. Selain itu, pada bayi, DHA ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan saluran pernapasan.<br /><br />Menurut dr Bambang Supriyanto, Sp A(K), saluran respiratorik yang utuh akan membantu tubuh melawan infeksi. "Selain kulit, saluran napas merupakan bagian dari pertahanan tubuh," kata Ketua Bagian Anak RSUP Cipto Mangunkusumo ini.<br /><br />Karena mekanisme pertahanan pada bayi belum sempurna, Bambang menyarankan agar bayi diberikan nutrisi yang tepat, selain juga diberi imunisasi. Saluran pernapasan yang sehat akan membuat bayi lebih kebal terhadap infeksi dan alergi.<br /><br />Salah satu nutrisi yang penting untuk bayi adalah DHA. "Agar mendapat manfaat optimal, DHA dan ARA harus diberikan pada saat yang tepat, yakni saat bayi berusia 0-12 bulan," kata Gregory Finn MD, dokter spesialis anak dari Saint Louis Children's Hospital, AS, dalam jumpa pers mengenai Peran DHA dan ARA dalam Kesehatan Saluran Pernapasan di Jakarta, beberapa waktu lalu.<br /><br />Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2005 terhadap pada 89 bayi yang secara acak diberikan susu formula dengan DHA dan ARA atau susu formula yang tidak difortifikasi DHA dan ARA menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan pada kejadian alergi.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Pada bayi yang diberi susu dengan fortifikasi angka kejadian infeksi saluran pernapasan hanya 45 persen, sedangkan yang tidak mendapat susu fortifikasi mencapai 76 persen, setelah mereka berusia 3 tahun. Selain itu, munculnya alergi juga jauh lebih rendah (26 persen), sedangkan bayi yang tidak mengonsumsi DHA dan ARA mencapai 55 persen.<br /><br />Penelitian mengenai DHA juga menunjukkan bayi-bayi yang mendapat DHA memiliki kemampuan penglihatan dan kecerdasan yang lebih baik dibanding bayi yang hanya diberi makanan tanpa DHA.<br /><br />Dari mana mendapatkan DHA? Untuk bayi tentu saja air susu ibu (ASI). Susu formula atau makanan bayi yang kini ditambahkan DHA atau ARA dimaksudkan agar bisa memiliki kualitas lebih baik yang mendekati ASI.<br /><br />Selain mengandung DHA, dalam ASI juga terdapat sekurangnya 160 jenis asam lemak yang tidak ditemukan pada formula yang dihasilkan industri, mikronutrien, protein untuk daya tahan tubuh, enzim, oligosakarida, laktoferin, hormon, dan masih banyak lagi.<br /><br />Karena itu, pemberian ASI dalam waktu yang cukup pada bayi akan memberi efek yang sangat baik bagi perkembangan mereka. Itu sebabnya ibu menyusui juga wajib menambahkan makanan kaya gizi dalam menu hariannya agar ASI yang diberikan pada bayi berkualitas.<br /><br />( www.kompas.com)<br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-4204297686130154512009-07-15T18:04:00.000-07:002009-07-15T18:06:23.489-07:00Otak Anak, Makin Dirangsang Makin Encer<blockquote style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:130%;">Stimulasi pada masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak dalam mengembangkan aktivitas berpikir mengenai segala sesuatu yang diserap melalui panca indera.<br /></span> </blockquote><br />"Stimulasi akan menjadikan sel-sel otak menjadi bercabang-cabang. Ini menunjukkan fungsi berpikir otak lebih optimum," jelas Pemerhati Anak dan Keluarga, Endah Susilawati di Jayapura.<br /><br />Selanjutnya dia menjelaskan, fase paling peka untuk pembentukan otak sebagai wadah kognitif atau yang biasa dikenal dengan "golden age" adalah usia 1 hingga 5 tahun, selain pada saat anak masih di dalam kandungan.<br /> <br />Stimulasi pada periode usia tersebut sangat mempengaruhi luas dan besarnya wadah kognitif sehingga menjadikan seseorang memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa.<br /> <br />Namun, sebaliknya jika wadah kognitif tidak pernah distimulan atau tidak mendapat rangsangan, maka akan menjadi sempit dan kecil sehingga menjadikan seorang individu memiliki kemampuan berpikir yang terbatas.<br /><br /><span class="fullpost"><br />"Stimulasi pada anak dapat diberikan mulai dari dalam kandungan untuk merangsang panca inderanya dalam menerima beragam fakta dari luar yang diberikan orang tua," tandas Endah.<br /> <br />Saat sekarang, lanjutnya, kita dapat memberikan stimulasi dengan berbagai macam cara baik secara alamiah maupun direkayasa. Prinsipnya adalah informasi yang diberikan sebagai rangsangan tersebut haruslah bersifat kaya atau variatif dan memberi efek positif.<br /> <br />Stimulasi secara alamiah dapat dilakukan anak dengan sendirinya ketika ia mulai belajar segala sesuatu dari awal. Misalnya belajar berjalan, makan, atau mencoba menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.<br /> <br />Adapun stimulasi lainnya dapat direkayasa dengan memberikan rangsangan pada setiap inderanya. Misalnya merangsang penglihatan dengan memberikan warna yang cerah dan terang di dalam kamar tidur atau pada mainannya.<br /> <br />Sementara itu untuk merangsang pendengaran, dapat diberikan bunyi-bunyian berupa musik sejak bayi di dalam kandungan hingga tumbuh menjadi anak.<br /> <br />Sedangkan untuk indera perabaan, kain yang mempunyai tingkat kekasaran atau kelembutan yang bervariasi dapat dijadikan media stimulasi.<br /> <br />Semua stimulasi tersebut dapat mengembangkan dan memperluas otak anak sebagai wadah kognitif bagi mereka sehingga dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas.<br /> <br />"Peran orang tua sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak. Selain itu, agar anak tidak hanya cerdas dalam hal kognitif, pendidikan agama dan moral juga harus distimulus sedari dini," kata Endah.<br /><br /><br />Sumber : Antara<br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-30359551554447719012009-06-21T16:52:00.000-07:002009-06-21T17:39:26.226-07:004 Kunci Cara Kerja Otak Kita<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipNVYQ2OezcEYcER3iHwrYsxR9l9-6AyZre6MM37snaPxpp2rPZOdSjLIwH5Bsh5_l7QRsJLXHdvZ9Xoq5Pji03HD20CWdG6mlydhdhR4oqX3ciJpHEAQiTboxQ4pTuOUj7fQpgkqExBvr/s1600-h/427756-001.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 141px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipNVYQ2OezcEYcER3iHwrYsxR9l9-6AyZre6MM37snaPxpp2rPZOdSjLIwH5Bsh5_l7QRsJLXHdvZ9Xoq5Pji03HD20CWdG6mlydhdhR4oqX3ciJpHEAQiTboxQ4pTuOUj7fQpgkqExBvr/s320/427756-001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5349933734685959458" border="0" /></a><br />Barangkali Anda sudah pernah mendengar anekdot ini. Alkisah, di sebuah pameran International Neurology Expo di Singapore dijual replika otak asli orang Indonesia, Jepang dan Amerika. Dalam daftar harga, tertera otak manusia Indonesia berharga paling mahal. Salah seorang pengunjung dari tanah air, dengan penasaran dan setengah bangga bertanya, kenapa otak orang Indonesia harganya paling mahal. Karena jarang dipakai, begitu jawaban sang penjaga stan.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Rule 1 : Exercise Does Enhance Your Brain.</span> Ya, berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat besar bagi kesehatan otak. Dalam buku itu disebutkan, orang yang rajin berolahraga dan aktif bergerak dalam jangka panjang otaknya akan memiliki kemampuan problem solving dan reasoning yang jauh lebih tangguh dibanding mereka yang malas bergerak dan berolahraga.<br />Itulah mengapa, orang yang malas melakukan olahraga dan seharian hanya duduk didepan cubicle sambil melototin layar komputer otaknya bisa pelan-pelan tumpul dan cepat pikun kelak ketika berusia lanjut. Ini persis seperti minggu lalu ketika saya berkunjung ke salah satu teman ayah saya yang baru berusia 60-an tahun. Opa satu ini sejak muda nyaris tak pernah olahraga, demikian juga setelah pensiun. Jadi ia tak lagi mengenali saya ketika saya datang bertandang ke rumahnya yang asri di Bintaro. Dan ketika saya kebelet ingin buang air kecil serta bertanya, Om di mana kamar mandinya; dia mendadak kebingungan sambil celingukan, dimana ya kamar mandinya (duh !).<br />Anda tidak ingin tulalit seperti itu kan? So, do exercise every single morning. Rasakan kesegaran udara di pagi hari, dan jangan pernah biarkan otak Anda mati sebelum waktunya.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Rule 2 : Multitasking is a myth.</span> Multitasking itu hanyalah mitos. Sebab, menurut John Medina, otak kita bekerja dengan cara sekuensial (ber-urutan) dan tidak pernah bisa dipaksa bekerja secara paralel. Itulah mengapa, mengemudikan mobil sambi berhaha-hihi via ponsel langsung meningkatkan resiko kecelakaan hingga 9 kali lipat. Dan itulah mengapa, melakukan penyelesaian tugas sambil berkali-kali mendapatkan interupsi akan menghasilkan kualitas kerja 50 % lebih buruk dan 50 % lebih lamban.<br />Jadi kalau selama ini Anda rajin melakukan multitasking – misalnya menyelesaikan laporan sambil tengak-tengok status via Facebook; resiko kelambanan kerja dan penurunan akurasi laporan akan kian meningkat secara dramatis. Karena itu, usahakanlah agar selalu mengerjakan tugas secara fokus dan bertahap serta semuanya digarap secara sistematis.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Rule 3 : Ten Minutes Attention Span.</span> Medina bilang, ketika mendengarkan presentasi, ceramah, kuliah, atau mendengarkan orang lain ngecap, otak kita ternyata hanya bertahan untuk menaruh atensi maksimal 10 menit. Setelah itu, konsentrasi kita untuk mendengarkan/ menyimak turun secara signifikan. Jadi kalau ada orang yang nyerocos memberikan ceramah atau presentasi tanpa henti selama lebih dari 30 menit, maka hanya kesia-siaan yang akan diperoleh. Sebab, otak para audiens tak akan pernah bisa lagi menangkap isi informasi secara optimal.<br />So, kelak jika Anda mendapat kesempatan presentasi atau memberikan informasi; lakukanlah small break setelah 10 menit. Break ini bisa berupa menyilakan audiens untuk bertanya; atau menyelinginya dengan intermezo, atau menyampaikan kisah insiratif plus sekedar anekdot. Dengan ini, maka konsentrasi para audiens akan bisa kembali terpelihara.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Rule 4 atau yang terakhir adalah ini: classroom and cubicle are brain destroyers.</span> Ya, ternyata ada dua lingkungan yang menurut Medina paling brutal membunuh daya kreasi otak kita. Dua lingkungan itu adalah : ruang kelas perkuliahan/sekolah dan ruang cubicle perkantoran.<br />Ruang kelas yang isinya melulu ceramah oleh dosen/guru yang monoton, satu arah dan acap membosankan, ternyata justru membuat otak kita terpasung mati (!). Ruang cubicle kantor yang membuat Anda tidak banyak bergerak secara aktif, tersekat-sekat, dan hanya memaksa Anda untuk melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.<br />Jadi bayangkanlah : selama bertahun-tahun (lebih dari 15 tahun!) kita menghabiskan waktu kita di ruang kelas yang monoton nan membosankan. Dan kini, ketika kita bekerja, kita kembali disekap bertahun-tahun dalam ruang cubicle yang juga tidak banyak menawarkan ruang kreasi secara optimal. Dengan kata lain, selama puluhan tahun otak kita dikunci dalam dua lingkungan statis itu, dan jarang dipakai secara maksimal.<br />Jadi sungguh tak heran, kenapa otak kita harganya paling mahal……..<br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-47412399783821243652009-06-06T14:32:00.000-07:002009-06-06T14:36:23.761-07:00Choline Perlu untuk Otak dan Jantung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKbM5YwNwrbnkQOxpWPWDSClWz3sx36u1rV9WvbjUgdSewygVrSj5zA8yOvHL_zeN-Mulb1rIA5jp6cGxYfTTVid5i-ySI6DLWQPg95_z06bb4F6H_voE-8qB_MLfte4PQXtnwi88Jgl3z/s1600-h/BDG50104.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 400px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKbM5YwNwrbnkQOxpWPWDSClWz3sx36u1rV9WvbjUgdSewygVrSj5zA8yOvHL_zeN-Mulb1rIA5jp6cGxYfTTVid5i-ySI6DLWQPg95_z06bb4F6H_voE-8qB_MLfte4PQXtnwi88Jgl3z/s400/BDG50104.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5344331409319952770" border="0" /></a><br />CHOLINE merupakan zat gizi esensial yang sering disebut vitamin B4. Zat gizi ini, menurut laporan Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine, telah menjadi bagian dalam kebutuhan makanan untuk kesehatan karena berhubungan dengan memori, fungsi jantung, hati, dan perkembangan otak.<br /><br />Kemampuan choline dalam memperbaiki memori ini dibuktikan dalam sebuah riset terhadap tikus percobaan. Tikus yang mendapat suplemen choline selama minggu kedua kehamilan menunjukkan perubahan fungsi otak. Tikus-tikus itu juga menunjukkan adanya peningkatan memori dalam waktu lebih lama dibandingkan dengan yang tidak diberi suplemen.<br /><br />Diduga perubahan fungsi memori ini berhubungan dengan perkembangan dari pusat memori (hippocampus) di otak. Dari percobaan itu para ahli mengakui bahwa pemberian choline selama kehamilan akan membantu kinerja otak janin. Dalam hal ini terjadi peningkatan transmisi antarneuron dan memori dalam waktu yang lama.<br /><br />Choline merupakan bahan dasar fosfolipid esensial membran sel, termasuk sel otak. Di sini choline berperan sebagai penyampai sinyal dari luar ke dalam sel. Zat gizi ini dapat meningkatkan actylcholine neurotransmitter yang membantu perkembangan otak. Di dalam otak choline merupakan bahan pembentuk sphyngomyelin yang dibutuhkan dalam proses myelinasi otak janin.<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />Saat tepat pemberian choline terdiri atas dua periode sensitif pemberian choline, yaitu selama kehamilan dan menyusui. Akan tetapi hasil terbaik akan didapat jika choline diberikan melalui ibu selama kehamilan. Selama kehamilan dan menyusui (terutama saat menyusui 6 bulan pertama), kebutuhan choline meningkat.<br /><br />Selama hamil sejumlah besar choline disalurkan melalui plasenta dari ibu ke janin. Tentu saja ini akan menguras cadangan choline ibu sampai akhir kehamilan. Itu sebabnya, suplementasi choline selama kehamilan sangat berarti bagi ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, meningkatnya kebutuhan choline ini karena sejumlah besar choline disekresi lewat ASI.<br /><br />Choline juga penting untuk mengatur metabolisme lemak, pembentukan kolesterol dalam tubuh, mengatur kerja ginjal, hati dan empedu. Zat ini amat penting bagi ibu hamil karena memegang peranan dalam pertumbuhan janin, perbaikan memori, dan pertumbuhan organ tubuh. Bagi olahragawan, zat gizi ini baik untuk meningkatkan daya tahan maupun mengurangi rasa lelah.<br /><br />Vitamin ini juga bermanfaat untuk fungsi memori dan kesadaran, terutama pada pasien Alzheimer. Penyakit jantung dan hati juga bisa dihindari dengan rajin mengonsumsi makanan yang mengandung choline. Sedangkan kekurangan/defisiensi choline dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, arterosklerosis, sirosis, dan penimbunan lemak dalam hati. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, infertilitas, pertumbuhan tulang tidak normal, terganggunya memori, neurologik, jantung dan kandung empedu. Oleh karenanya, choline amat dibutuhkan sehingga berbagai produk yang mengandung zat ini sekarang banyak dicari orang.<br /><br />Secara alami, janin memperoleh choline dari ibunya. Melihat perannya yang begitu penting, kini choline menjadi salah satu pelengkap gizi susu formula. Dalam makanan, choline dapat ditemukan dalam kuning telur dan daging dengan jumlah tinggi, sedangkan dalam padi-padian, sereal, kembang kol, lettuce, dan kedelai jumlahnya relatif kecil.<br /><br />Berapa banyak batas asupan choline? Food and Drug Administration menentukan pemberian choline untuk orang dewasa dapat ditoleransi sampai dosis 16-20 g per hari. Jumlah ini sama dengan 30 kali kadar asupan choline dalam makanan. Untuk ibu hamil, kecukupan choline yang harus dipenuhi adalah 450 mg per hari dan selama masa laktasi 550 mg per hari.<br /><br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-69097515103930642152009-05-29T14:33:00.001-07:002009-05-29T15:07:42.043-07:00Semakin Optimis, Otak Semakin Cerah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixjlMRvTzGbzRZFpLU48YJj-8BAhyphenhyphenpPdrnXiKm5cu00Sol_eezYkPyQpsUmP7ieP15-VsKZH5LsoeXBZ95cIiwA43aWLTi_gFuhUT-JRJbIHH1rYF1RiH24sNZglodLdE8wRSTvgOwEa6m/s1600-h/otak12.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 633px; height: 329px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixjlMRvTzGbzRZFpLU48YJj-8BAhyphenhyphenpPdrnXiKm5cu00Sol_eezYkPyQpsUmP7ieP15-VsKZH5LsoeXBZ95cIiwA43aWLTi_gFuhUT-JRJbIHH1rYF1RiH24sNZglodLdE8wRSTvgOwEa6m/s400/otak12.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341370861191557618" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">DAERAH</span> yang jauh di belakang mata itu menjadi aktif ketika orang berpikir mengenai hal baik yang terjadi di masa depan. Semakin optimis seseorang, area itu semakin cerah. Itu tampak dalam pemindaian otak sebagaimana dilaporkan ilmuwan dalam studi kecil yang dipublikasi secara online di The Journal Nature.<br /><br />Bagian sama dari otak yang disebut rostral anterior cingulate cortex (rACC) kelihatan mengalami gangguan ketika orang depresi, demikian kata Elizabeth Phelps dari New York University dan Tali Sharot of University College London yang ikut dalam penelitian itu.<br /><br />Para ahli dalam penelitian itu melakukan pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging) terhadap 15 orang ketika mereka sedang memikirkan kemungkinan di masa depan. Ketika partisipan memikirkan soal kejadian baik, baik rACC maupun amigdala yang terlibat dalam respon emosi dan ketakutan diaktifkan. Namun, korelasi dengan optimisme terbesar ada pada cingulate cortex.<br /><br />“Studi yang sama juga menemukan bahwa orang cenderung berpikir bahwa kejadian bahagia sudah dekat dan terlihat lebih jelas dibandingkan kejadian jelek, bahkan ketika mereka tak punya alasan untuk mempercayainya,” sebut Phelps. Psikolog sudah lama menyebut itu sebagai bias optimisme, tetapi studi terbaru memberikan detail-detail baru.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Ketika para peneliti meminta subjek untuk berpikir mengenai 80 kejadian berbeda di masa depan yang mungkin baik, buruk atau netral, mereka kesulitan berpikir negatif atau bahkan netral mengenai masa depan.<br /><br />“Contohnya, ketika diminta memikirkan potongan rambut di masa depan, orang membayangkan potongan rambut terbaik dalam hidup mereka, bukannya potongan rambut biasa,” kata Phelps.<br /><br />“Studi itu dinilai masuk akal dan menarik bersama-sama bagian baru dan berbeda dari riset soal optimisme dan otak,” kata Dan Schacter, profesor psikologi dari Harvard University yang tak tergabung dalam penelitian itu.<br /><br />Sebenarnya membiarkan otak untuk berpikir optimis itu merupakan hal baik. “Sebab jika Anda pesimis mengenai masa depan, Anda tak akan termotivasi melakukan tindakan,” kata Phelps.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-55288555404567873852009-05-09T14:42:00.000-07:002009-05-09T15:01:57.919-07:00Perkembangan Tiap-Tiap Bagian Otak Berdasarkan Fungsinya (2)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghJfXutBU9URfW3vbzemV9UgQYr75A7Et6jbSRXtXnXa9FF-gg9IMilJSio_j9xvtCdKwrZYeAtcPV0CMg1rStVC6bB3isz-Q-rWolD04wce7ataBGxZz9eWeHoRxG_xTMwnm5v65dBYph/s1600-h/brain.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 281px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghJfXutBU9URfW3vbzemV9UgQYr75A7Et6jbSRXtXnXa9FF-gg9IMilJSio_j9xvtCdKwrZYeAtcPV0CMg1rStVC6bB3isz-Q-rWolD04wce7ataBGxZz9eWeHoRxG_xTMwnm5v65dBYph/s400/brain.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333947364171818034" border="0" /></a><br />Posting ini merupakan lanjutan dari posting dgn judul yg sama bagian (1)<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(51, 51, 255);">2. Otak Kecil (Cerebellum) </span><br /><br />Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Otak Kecil berfungsi untuk mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan, serta sensor. Bagian ini akan berkembang sehingga bayi bisa tumbuh dari gerakan berguling, merangkak, dan kemudian berjalan.<br />Bagian Otak Kecil ini akan mengkombinasikan signal yang diterima dari seluruh indera bayi untuk kemudian memberikan informasi kepada bayi tentang apa yang dirasakannya pada saat dia bergerak.<br />Aktivitas yang dikendalikan oleh Otak Kecil ini adalah kontrol kepala, membalikkan badan (berguling atau tengkurap), duduk, merangkak dan berjalan.<br /><span style="font-weight: bold;">Kontrol Kepala </span><br />Pada saat bayi baru dilahirkan, bayi hampir tidak mampu mengkontrol<br />kepala dan otot lehernya. Perkembangan kontrol kepala ini sangat penting, karena akan menjadi dasar seluruh gerakan selanjutnya.<br />Pada usia 6 s.d. 8 minggu, bayi sudah mulai bisa mengangkat kepalanya, tetapi masih dalam waktu yang tidak lama. Perkembangan kontrol kepala dan otot leher ini akan menjadi cukup kuat pada saat bayi mencapai umur 6 bulan.<br /><span style="font-weight: bold;">Yang perlu anda lakukan dan perhatikan : </span><br />Pada bulan-bulan pertama, anda harus memegang/menahan bagian kepala dan leher pada saat anda menggendongnya. Sekali-sekali anda perlu menengkurapkan bayi untuk merangsang kekuatan otot lehernya, karena pada posisi tengkurap bayi cenderung akan mengangkat kepalanya. Tetapi Ingat ! Menidurkan bayi pada posisi tengkurap pada usia awal ini sangat berbahaya jika tanpa ada pengawasan atau bayi ditinggal sendirian dalam waktu yang lama. Untuk itu anda perlu berhati-hati melakukannya.<br />o Pada usia 3 s.d. 6 bulan anda sudah mulai bisa melatih duduk dengan mendudukkannya di kursi atau tempat tidur. Dudukkan bayi pada tempat yang bervariasi di dalam rumah supaya pandangan bayi tidak monoton dan bisa melihat hal-hal yang berbeda.<br />o Jika pada usia 3 bulan (kecuali bayi yang lahir prematur) bayi anda masih kelihatan mengalami kesulitan untuk mengangkat kepalanya, segera konsultasikan dengan dokter anak anda.<br /><span style="font-weight: bold;">Membalikkan Badan </span><br />Setelah mampu mengkontrol kepalanya, menginjak usia sekitar 3 bulan, jika bayi anda ditengkurapkan, dia akan mulai bisa mengangkat kepala dan dadanya lebih tinggi dengan menggunakan tangannya untuk menahan badannya.<br />Setelah itu bayi anda dengan sendirinya akan mulai belajar membalikkan badannya (tengkurap). Pada usia sekitar 6 bulan bayi anda akan mulai belajar berguling-guling. Ini merupakan langkah awal bayi untuk dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.<br />Beberapa bayi ada yang tidak melakukan aktivitas berguling-guling, tetapi langsung duduk dan merangkak. Selama bayi tersebut kelihatan terus berkembang, yang ditunjukkan dengan kemampuannya untuk belajar hal-hal baru lainnya, serta kelihatan sangat gembira melakukan eksplorasi di lingkungannya, hal ini tidak perlu dirisaukan.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">Yang perlu anda lakukan dan perhatikan : </span><br />1. Bayi terdorong ingin berguling-guling karena adanya keinginannya untuk mengambil mainannya atau hal lain yang menarik perhatiannya. Untuk itu, anda dapat merangsangnya untuk melakukan ini dengan memperlihatkan mainannya atau hal lain.<br />2. Apabila bayi sudah mulai bisa berguling-guling, jangan tinggalkan dia sendirian di atas kasur, karena akan sangat berbahaya.<br />3. Apabila pada usia 6 bulan bayi anda kelihatan tidak tertarik untuk melakukan eksplorasi, baik dengan cara berguling atau merangkak, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda. Sekali lagi yang perlu diingat, tiap-tiap anak mempunyai tingkat kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda, dan begitu pula dengan bayi yang dilahirkan prematur.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Duduk </span><br />Bayi akan mulai belajar duduk pada usia bayi 4 s.d. 7 bulan, setelah dia sudah mampu berguling-guling dan mengangkat kepala. Pada usia 8 bulan sebagian besar bayi sudah akan bisa duduk sendiri tanpa pertolongan orang lain.<br /><span style="font-weight: bold;">Yang perlu anda lakukan dan perhatikan : </span><br />o Bayi bisa melakukan posisi duduk hanya jika dia mampu mengangkat dan menahan kepalanya. Untuk itu anda bisa merangsang kekuatan otot leher bayi dengan cara mengajaknya bermain sehingga kepalanya bergerak/melihat ke bawah dan keatas. Misalnya adalah dengan meletakkan mainannya (yang mempunyai kontras warna yang menyolok) di lantai, kemudian mainan tersebut anda angkat keatas sehingga bayi anda mengangkat kepala dan dadanya untuk mengikuti gerakan tangan anda.<br />o Ketika bayi sudah cukup kuat untuk duduk sendiri, anda bisa melatihnya supaya bisa duduk dengan seimbang (melatih keseimbangan duduknya), dengan cara meletakkan mainan atau benda-benda lain yang menarik di depan bayi anda (tetapi tidak dalam jangkauan bayi.<br />o Jika bayi anda belum mampu menahan kepalanya dengan sempurna dan belum mau berlatih duduk pada usia 6 bulan, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda untuk memecahkan masalahnya.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Merangkak </span><br />Setelah mampu duduk dengan baik, bayi biasanya akan mulai merangkak pada usia 6 s.d. 10 bulan. Merangkak akan membantu memperkuat otot yang nantinya dipakai untuk berjalan. Beberapa bayi tidak melalui proses merangkak, tetapi langsung berdiri dan kemudian berjalan, dan hal ini bukan suatu masalah pada perkembangan bayi.<br />Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :<br />o Anda bisa melatihnya untuk mulai merangkak dengan cara meletakkan mainan atau barang lain yang menarik (atau diri anda sendiri) di depan bayi anda (hampir berada dalam jangkauannya), sehingga bayi anda berusaha untuk menjangkaunya.<br />o Setelah bayi anda sudah mulai bisa merangkak, anda dapat meletakkan penghalang seperti bantal, dll., untuk melatih percaya diri, kecepatan dan ketangkasan bayi anda. Yang perlu diperhatikan, jangan tinggalkan bayi anda sendirian, karena apabila dia terjatuh dari atas bantal, dia akan menjadi ketakutan dan tidak mau merangkak lagi.<br />o Apabila bayi anda sudah mulai merangkak kesana-kemari, pastikan bahwa rumah anda sudah sangat aman untuk bayi. Misalnya, jangan memasang taplak meja yang diatasnya ada gelas, karena apabila taplak meja tersebut ditarik oleh bayi anda maka akan sangat membahayakannya. Selain itu, banyak barang-barang lain di dalam rumah yang juga cukup berbahaya untuk bayi. Untuk mengeceknya, cobalah anda merangkak pada ketinggian bayi anda, dan lihatlah sekeliling ruangan di rumah anda untuk melihat hal-hal apa saja yang bisa membahayakan bayi anda.<br />o Jika sampai dengan usia 12 bulan bayi anda kelihatan tidak mau bergerak kemanapun, baik itu merangkak ataupun berguling-guling, segera konsultasikan dengan dokter anak anda.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Berjalan </span><br />Salah satu tahap terpenting dalam perkembangan bayi adalah berjalan. Bayi biasanya mulai melakukan langkah pertamanya untuk berjalan pada usia 9 s.d. 12 bulan, dan bisa berjalan dengan sempurna pada usia 14 s.d. 15 bulan. Tetapi banyak juga bayi yang mulai berjalan dengan sempurna pada usia 16 s.d. 17 bulan.<br />Sebelum masuk pada tahap berjalan, pada sekitar usia 8 bulan, bayi akan mulai mencoba memegang apa saja yang ada didekatnya untuk menarik dirinya supaya bisa berdiri, dan pada usia 9 s.d. 10 bulan akan belajar duduk dari posisi berdiri.<br />Setelah itu bayi baru mulai berjalan, dan pada usia 18 bulan akan sudah sangat mahir, bahkan untuk naik dan turun tangga, mulai mencoba menendang bola atau menari-nari.<br />Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :<br />o Pada saat bayi anda mulai bisa berdiri, dia mungkin masih perlu bantuan anda untuk bisa duduk kembali. Jangan langsung anda angkat dan dudukkan, tetapi ajarilah cara menekuk lututnya supaya bisa duduk kembali.<br />o Bayi bisa dilatih berjalan dengan cara memegang kedua tangannya pada waktu bayi anda melangkah, atau memberinya alat bantu berjalan seperti mobil-mobilan dorong dan sejenisnya, yang mana bayi anda dapat memegang dan mendorongnya untuk berjalan.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-11974607287244265012009-04-13T15:51:00.000-07:002009-04-13T16:35:04.764-07:00Mengoptimalkan Kinerja Otak dengan Musik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy2jTPbEye2tQbrixLUVzyyhPp1DFjC70JkiMsIl_Eb_BiRZWKg-Nd7hwEVSmO08M1816Yi0grYaJt4xvT1DJ7OwS1xsGfX5-Fn-j3-LGA-XSToEIa1aCRp7zXzNWBhfC_wqKfCAzGH5jj/s1600-h/la4357-001.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 170px; height: 237px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy2jTPbEye2tQbrixLUVzyyhPp1DFjC70JkiMsIl_Eb_BiRZWKg-Nd7hwEVSmO08M1816Yi0grYaJt4xvT1DJ7OwS1xsGfX5-Fn-j3-LGA-XSToEIa1aCRp7zXzNWBhfC_wqKfCAzGH5jj/s320/la4357-001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324323388641464754" border="0" /></a><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:130%;" >Sejak</span> awal milenium ini, beberapa penelitian semakin membuktikan mengenai adanya hubungan erat antara musik dengan otak manusia. Pada tahun 1960, sebuah institut musik didirikan di Hungaria. Hasilnya, para murid di sana mendapat hasil yang luar biasa dalam pelajaran akademiknya. Kemudian, Belanda menyusul pada tahun 1968 dengan menyusun kurikulum musik bagi para siswa. Tak ketinggalan, Jepang mengikuti. Sebuah laporan ilmiah mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Amerika yang memiliki siswa-siswa paling berprestasi adalah sekolah yang menyisihkan 20%-30% anggarannya di bidang seni, khususnya seni musik. Promosi seputar manfaat musik bagi kecerdasan sangat gencar beredar. Bahkan, kita pun kini bisa menstimulasi kecerdasan anak sejak masih di dalam kandungan.<br />Tetapi, sebenarnya kelebihan musik tidaklah berhenti sampai di situ. Masih ada beragam manfaat lainnya yang layak kita maksimalkan. Gunakan musik dalam keseharian kita untuk:<br />Meningkatkan konsentrasi. Sedang dilanda penasaran saat membaca novel kesayangan, namun pikiran kerap melayang kemana-mana. Mencoba berkonsentrasi, tetapi tetap tidak bisa juga. Solusi dari Stanford University School of Medicine untuk masalah klasik ini: Bacalah sambil mendengarkan musik!<br />Studi yang dilakukan oleh universitas tersebut menemukan bahwa suara musik dapat menyentuh bagian otak yang mengatur konsentrasi dan membuatnya bekerja lebih giat. Ini terlihat jelas pada gambaran yang diperoleh dari FMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging). Terbukti, jika musik yang dimainkan adalah musik klasik jaman Barok, maka otak akan bekerja dengan maksimal. Berbagai informasi yang berada di dalam otak akan diatur dengan lebih rapi dan teratur.<br />Mengusir emosi negatif. Hati sedang jengkel, marah, atau stres karena mengalami banyak masalah? Putar saja CD kesukaan. Musik dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang diproduksi oleh bagian hipotalamus di otak, demikian menurut Don Campbell, seorang peneliti internasional sekaligus pengajar dan penulis buku Heal Your Self with Music. Berfungsi sebagai painkiller alami, endorfin dapat membangkitkan rasa senang dan mengusir semua perasaan negatif yang kerap kita alami dalam kehidupan sehari-hari.<br />Membuat awet muda. Satu lagi manfaat endorfin: Hormon yang satu ini juga dapat meningkatkan mood untuk bercinta. Sebuah penelitian dilakukan selama 10 tahun dan melibatkan 3500 orang, yang dikepalai oleh Dr. David Weeks, seorang ahli bidang neuro-psikologi di Edinburgh Hospital. Hasilnya menyebutkan bahwa wanita dan pria yang berhubungan seks sebanyak 4-5 kali dalam seminggu, terlihat 10 tahun lebih muda dibanding mereka yang melakukannya dua kali dalam seminggu.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-style: italic;">"Seks yang berkualitas membuat kita bahagia. Dan kebahagiaan dapat membuat kita awet muda,"</span> demikian menurut David Weeks.<br />Menyembuhkan insomnia. Sulit tidur akhir-akhir ini? Jangan-jangan ada masalah dengan kadar hormon melatonin yang diproduksi oleh bagian pinealocita di otak. Melatonin adalah hormon yang dapat membuat kita mengantuk. Kekurangan melatonin bisa menyebabkan insomnia. Tetapi jangan khawatir. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leonid Kayumov, asisten profesor di Departemen Psikiatri, University of Toronto, ritme dan irama dari musik dapat memicu produksi hormon melotonin sehingga kondisi kita menjadi lebih rileks dan otak jadi lebih tenang.<br />Meningkatkan semangat olahraga. Musik bisa menciptakan suasana yang membangkitkan semangat dan kebersamaan. Termasuk semangat dan kebersamaan dalam berolahraga. Itulah hasil penelitian terbaru dari Hampden-Sydney College di Virginia, Amerika Serikat. Sesi olahraga menjadi lebih menyenangkan dengan bantuan musik. Akhirnya, kita pun jadi lebih semangat menjalaninya. Menurut Costas Karageorghis, PhD, seorang ahli di bidang psikologi olahraga di Brunel University, London, musik dapat menciptakan suasana ceria. Seperti bebauan, irama musik dapat masuk hingga ke relung otak yang terdalam, yang bahasa verbal paling indah di dunia pun tak mampu melakukannya.<br />Costas juga berpesan, musik dengan irama menghentak adalah jenis musik terbaik jika pilihan olahraga Anda adalah kardio, Thai boxing, bersepeda gunung, atau jenis olahraga berirama keras lainnya.<br />Mengasah pendengaran. Sebuah studi terbaru meneliti dua kelompok relawan yang duduk dalam ruang gelap. Mereka diminta mendengarkan suara "bip" yang datang dari segala arah secara acak, sekaligus memperhatikan kilatan-kilatan cahaya yang juga datang secara acak. Hasilnya, mereka yang bisa menebak hampir semua arah suara dan cahaya dengan tepat adalah mereka yang berprofesi sebagai konduktor selama lebih dari 10 tahun. Telinga dan otak mereka telah terlatih mendengarkan musik sambil memperhatikan lingkungan sekitarnya. Terbukti bahwa mereka juga adalah pendengar yang baik ketika menyimak suatu cerita.<br /><br /><br /><span style="font-size:78%;">Sumber : Prevention</span><br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-24048869929934206062009-04-06T15:06:00.000-07:002009-04-06T15:18:13.485-07:00MEKANISME KERJA OTAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYv2TSN_xP0fWqsO4zo80xnUGmQnqWGcBhgBi1zXhhel10ZI8UfVRhZvJBoe8Qx5M48u5_kb3VQBwykBKxvnek2BWosYD6ukRPf5MqCEYRoaXIJ2vx681s5dWykboG7SyiOy5OMei7jqc3/s1600-h/otak4.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 312px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYv2TSN_xP0fWqsO4zo80xnUGmQnqWGcBhgBi1zXhhel10ZI8UfVRhZvJBoe8Qx5M48u5_kb3VQBwykBKxvnek2BWosYD6ukRPf5MqCEYRoaXIJ2vx681s5dWykboG7SyiOy5OMei7jqc3/s320/otak4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321705127610704802" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" >Otak </span>manusia dengan segala sistem sarafnya terbentuk tidak sekaligus. Ia tumbuh dan terbentuk secara berangsur angsur sejak dari dalam perut ibu sampai beranjak dewasa.<br />Otak dan sistem saraf secara berkelanjutan mengalami penyempurnaan. Artinya, kemampuan dan kedewasaan otak terus mengalami perkembangan seiring dengan waktu dan tumbuh kembangnya si manusia.<br />Awal mulanya manusia hanya berasal dari 1 sel saja, yaitu Stem Cell. Dari 1 sel yang berisi sifat-sifat ayah dan ibunya itulah terjadi perkembangan menuju pada terbentuknya manusia dengan kompleksitas yang sangat luar biasa.<br />Satu sel membelah menjadi 2 sel, menjadi 4 sel, menjadi 8 sel dan seterusnya sampai bermiliar-miliar sel tubuh manusia. Dan yang menakjubkan, dari satu sel itu lantas berkembang menjadi sel-sel yang berbeda-beda bentuk dan fungsinya.<br />Ada sel yang membelah dan berkembang ke arah pembentukan kepala. Ada yang membentuk badan dan anggota tubuh. Ada yang membentuk tulang belulang dengan segala bentuk dan fungsinya. Ada yang mengarah ke bentuk otot, darah, jantung, paru paru, ginjal, mata, otak, dan lain sebagainya.<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br />Sangat aneh memang! Darimana datangnya perintah untuk berkembang menjadi sel-sel yang berbeda tersebut. Apakah anda bisa melihat perbedaan antara sel darah merah dengan sel tulang, dengan sel daging, dan sel otak? Tentu saja, secara sepintas kita langsung bisa membedakannya.<br />Ya, berbagai macam sel itu sangatlah berbeda bentuk maupun fungsinya. Kenapa bisa terjadi demikian, bahwa satu sel bisa berkembang menjadi sel-sel yang berbeda dan lantas ’secara ajaib’ membentuk jaringan, kemudian menjadi organ-organ yang berbeda-beda bentuk dan fungsinya? Siapakah yanag mengatur semua itu? Bukankah manusia belum terbentuk sempurna, dan masih berupa ‘cikal bakal’ yang belum memiliki kesadaran atau pun kemauan?<br />Pastilah dia tidak bisa memerintah sel-sel itu untuk membelah dan membentuk organ-organ tubuhnya sendiri. Ternyata di dalam Stem Cell tesebut ada suatu program yang sangat canggih yang memberikan perintah kepada sel-sel itu untuk membelah dan membentuk jaringan serta organ-organ tubuh manusia.<br />Lebih jauh kita akan membahasnya di bagian berikutnya. Dalam kesempatan ini saya hanya ingin menginformasikan kepada anda bahwa sistem saraf dan otak manusia diperkirakan mulai terbentuk sebelum hari ke 18 berkembangnya janin di dalam perut sang ibu.<br />Sejak saat itu sampai dengan hari kelahiran, sistem saraf dan otak manusia berkembang luar biasa cepatnya. Setiap menitnya, sel saraf di otak janin itu bertambah sekitar 25.000 sel. Dan begitulah seterusnya sampai menjelang kelahirannya sel otak bayi telah mencapai sekitar 100 miliar sel saraf!<br />Selain sel saraf itu, di otak juga terdapat sel-sel penunjang yang berjumlah dua kali lipatnya, sekitar 200 miliar sel yang disebut sebagai glia. Sel-sel saraf berfungsi untuk menerima berbagai macam pesan, mengolahnya, dan mengeluarkan pesan-pesan.<br />Sedangkan sel glia berfungsi untuk menunjang kelancaran dan keamanan proses-proses yang terjadi di dalam sel-sel saraf. Jadi dalam waktu sekitar 9 bulan itu telah terjadi proses pembangunan sistem saraf otak dan penunjangnya dengan melibatkan sekitar 300 miliar sel.<br />Dan, sungguh sangat menakjubkan, sel-sel saraf itu membentuk sirkuit yang sangat rumit dan kompleks yang kemudian menjadi pusat kendali kehidupan manusia. Jutaan kali lebih rumit dan canggih dibandingkan dengan komputer terhebat abad ini.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-21602630611781144162009-03-24T15:38:00.000-07:002009-03-24T16:00:41.474-07:00CARA OPTIMALKAN KERJA OTAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBPUQiiVfxpgOq70nDZ4KklkjdurSWiv7S-lqJvLbgy3rvpB50spZH2tqcsawrzfLJAQg9-Rwb1h6eQCwZlqp7ypt4J0-5krXQlrv0qj377dv5rZIs_5q2NI2_H3VgQp8KIb1qfngOaDl/s1600-h/3D_01.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlBPUQiiVfxpgOq70nDZ4KklkjdurSWiv7S-lqJvLbgy3rvpB50spZH2tqcsawrzfLJAQg9-Rwb1h6eQCwZlqp7ypt4J0-5krXQlrv0qj377dv5rZIs_5q2NI2_H3VgQp8KIb1qfngOaDl/s320/3D_01.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5316892945493917762" border="0" /></a><br />Dari banyak sumber kita tahu bahwa otak kita merupakan organ ditubuh kita yang sangat vital. Kemampuan otak sangat berpengaruh pada kemampuan orang itu. Fungsi otak manusia sangatlah luar biasa tanpa ada yang bisa menandingi dimuka bumi ini.<br />Jadi meskipun otak kita ini disebut sebagai komputer terkuat di muka bumi, tapi toh ternyata otak kita ini bisa mbleset juga. Ya ndak usah disalahin. Dasarnya kita ini emang suka memenuhi kepala kita dg beragam hal dan urusan. Sebagian darinya ndak penting, sebagiannya lagi punya manfaat dan arti, dan lalu sebagian yg lain, ya cuman sekedar urusan saja. Semua bertubi-tubi datangnya.<br />Meskipun otak kita aslinya sangat kuat, tapi mereka tetap butuh dicharge terus menerus agar bisa tetap bekerja optimal. Sama seperti kendaraan bermotor yg harus rutin kita service dan bahkan tune up, otak kita juga perlu dirawat.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">1. Berolahraga</span><br />Dalam tubuh yg sehat akan terdapat pikiran (kemampuan otak) yg sehat. Dan memang, olahraga bisa bikin Anda lebih pintar. Berolahraga bisa memperkuat otak dengan cara menstimulasi formasi sel-sel otak (neuron) yang baru terbentuk, yg biasa dikenal sebagai neurogenesis. Berolahraga juga akan memperkuat koneksi antar sel2 tersebut. Para peneliti telah menemukan bahwa area di otak yg secara nyata terstimulasi oleh olahraga adalah area yg berkaitan dg ingatan dan pembelajaran.<br />Lebih jauh lagi, olahraga fisik juga bisa mencegah penyakit Alzheimer. Beberapa studi pun telah memastikan bahwa olahraga secara teratur bisa mengurangi risiko pengurangan kemampuan berpikir dan dimensia (hilangnya kekuatan intelektual seperti pikun) di usia senja.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">2. Tidur dan Istirahat Sejenak</span><br />Tidur menyumbang peranan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak. Tanpa tidur yg cukup, neuron tidak akan punya cukup waktu untuk memperbaiki seluruh kerusakan, dan bahkan bisa menjadi tak berfungsi sepanjang hari.<br />Para neuroscientist berkata bahwa selama tidur, bagian hippocampus (di mana ingatan disimpan) menjadi amat aktif dan memindahkan pengetahuan dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.<br />Ingatan yang diperkuat dg beristirahat ada dua macam. Yg pertama adalah ingatan deklaratif, yakni ingatan yg berkaitan dg informasi semisal fakta, tanggal, dan nama2. Sementara yg kedua adl ingatan prosedural, yakni apa2 yg menjadikan kita mampu melakukan sesuatu seperti bermain musik, mengendarai mobil, atau menghitung tagihan hutang (ups). Para ilmuwan meyakini bahwa dua jenis ingatan ini dipengaruhi oleh bagian yg berbeda dari fase tidur.<br />Bahkan tidur siang 45 menitan juga bisa membantu Anda meningkatkan ingatan dan mengingat fakta dg baik, asalkan sebelumnya Anda sudah mempelajarinya dg baik. Apa yg bisa dibantu oleh tidur siang adalah kemampuan kita untuk menarik informasi dari ingatan, khususnya ingatan deklaratif.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">3. Makan Apel dan Sayuran</span><br />Peneliti telah menemukan bahwa mengkonsumsi sayuran bisa membantu otak tetap muda dan mempelambat penurunan mental di saat usia kian bertambah. Sayuran seperti brokoli, kubis, kangkung, dan bayam termasuk yg bisa berikan dampak amat menguntungkan. Sayuran banyak mengandung vitamin E yg berfungsi sebagai antioksidan terhadap perusakan sel dari kimiawi yg dihasilkan oleh tubuh.<br />Sementara itu, penelitian yg dilakukan oleh Universitas Massachussets Lowell menunjukkan bahwa jus apel bisa menambah produksi neurotransmiter acetylcholine penting dalam otak yg mampu meningkatkan kekuatan ingatan.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">4. Berpuasa</span><br />Berpuasa bisa membersihkan dan menghilangkan racun dalam tubuh. Sudah jadi pengetahuan umum bahwa makanan2 berat tidak hanya akan membebani sistem pencernaan kita tapi juga menguras sumberdaya otak. Tidak hanya membuang racun dari dalam tubuh, berpuasa juga bisa menghilangkan emosi2 racun seperti kemarahan, sedih, khawatir, dan juga takut, sebelum kesemua itu berakumulasi hingga jadi penyakit. Dg melakukan pembersihan pada emosi beracun, berpuasa bisa memperkuat kejernihan pikiran dan ingatan, serta meningkatkan konsentrasi dan daya kreativitas.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">5. Stimulasi Mental</span><br />Telah ada bukti yang kuat bahwa pendidikan dan pembelajaran menghasilkan perubahan yang positif di dalam otak. Para peneliti meyakini bahwa aktivitas intelektual berperan sebagai neuroprotektif terhadap dimensia. Beberapa studi menyebutkan bahwa pendidikan formal yang rendah dan kompetensi linguistik yang buruk bisa memperbesar risiko pengurangan kognitif di masa senja. Studi yang dilakukan oleh peneliti di Albert Einstein College of Medicine di New York menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan pikirannya secara aktif mengalami penurunan risiko dimensia sebanyak 75 persen, dibandingkan dengan mereka yang malas menggunakan otak mereka.<br />Oleh karena itu, rangsanglah pikiran Anda. Beri dia stimulan. Pastikan Anda secara aktif melakukan pemecahan masalah dan mengkondisikan diri untuk terus mendayagunakan ingatan. Sama seperti aktivitas fisik bisa membuat tubuh Anda kuat, aktivitas mental juga akan membuat pikiran Anda jadi kian tajam dan tangguh. Semakin sering kita berpikir, semakin bagus otak kita berfungsi –terlepas dari seberapa pun usia kita. Tanpa adanya sesuatu untuk membuat pikiran kita terus bekerja, otak kita, sama seperti otot yang menganggur, bisa jadi atropy, penurunan pada kemampuan kognitif.<br />Namun bila Anda terus belajar dan menantang diri sendiri, otak Anda –secara harafiah- akan terus berkembang. Studi terbaru menunjukkan bahwa pembelajaran terus menerus bisa meningkatkan ingatan dan daya tahan sel-sel otak yang baru tumbuh. Otak yang aktif membuat koneksi baru antara sel syaraf sehingga mereka bisa saling berkomunikasi satu sama lain dg lebih baik. Inilah yang akan membantu otak Anda menyimpan dan memanggil informasi dengan lebih mudah, tak peduli berapa usia Anda.<br />Lantas tantangan seperti apakah yang dibutuhkan? Para ilmuwan sepakat bahwa apapun yang bersifat baru dan bisa mengembangkan pengetahuan Anda akan memberi dampak positif bagi otak Anda.<br />• Belajar memainkan alat musik baru<br />• Berganti karir, atau memulai karir yang baru<br />• Memulai hobi baru, seperti melukis, bersepeda, atau bertukang<br />• Belajar bahasa asing baru. Berdasarkan studi terbaru, kemampuan untuk menguasai lebih dari satu bahasa akan memperlambat penuaan otak<br />• Belajar membuat masakan baru<br />• Menjaga agar tetap up to date terhadap berita2 dunia<br />• Jika Anda membiarkan otak Anda menganggur, otak Anda akan merasakan dampak buruknya.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">6. Interaksi Sosial</span><br />Secara sederhana, interaksi sosial bisa diukur dari seberapa sering seseorang berbicara di telepon dan terlebih lagi bertatap muka dengan teman2, tetangga, sanak saudara, rekan kerja, dan sebagaianya, serta seberapa sering mereka saling bersama.<br />Karena terbilang sebagai latihan berpikir, bersosialisasi bisa memiliki efek protektif pada otak. Bukan hanya berinteraksi dengan orang2 bisa menstimulasi otak Anda, namun juga bisa membuat pikiran Anda kian tajam. Kok bisa? Iya, bukankah menghadapi orang bisa jadi pembelajaran dan pengalaman yg sangat menantang, apalagi bila menghadapi orang yg menjengkelkan.<br />Ikatan sosial yang kuat telah diasosiasikan dengan tekanan darah yang lebih rendah dan ekspentasi hidup lebih tinggi. Sementara itu, miskinnya kehidupan sosial diyakini menjadi faktor risiko independen terhadap penurunan kualitas kognitif di usia senja. Berbicara dengan orang lain selama 10 menit setiap hari bisa meningkatkan kemampuan mengingat.<br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-38881988696071648872009-02-28T14:38:00.000-08:002009-02-28T14:56:31.661-08:00Perkembangan Tiap-Tiap Bagian OtakTeman-teman blogger ini terusan dari fungsi-fungsi otak, dimana tiap-tiap bagian otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam mendukung pertumbuhan anak. Pada garis besarnya, otak dibagi atas Otak Besar (Cerebrum), Otak Kecil (Cerebellum) dan Batang Otak (Brainstem). Otak Besar (Cerebrum) sendiri bisa dibagi menjadi 4 bagian (lobe), yaitu Frontal Lobe, Occipital Lobe, Parietal Lobe dan Temporal Lobe. Mari kita lihat satu-persatu tiap-tiap bagian otak tersebut, dan fungsi apa yang dikendalikannya pada pertumbuhan bayi anda.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Batang Otak Brainstem</span><br /><br />Batang Otak terletak di bagian atas ujung tulang belakang di dekat leher, merupakan bagian otak yang telah berkembang pada saat bayi dilahirkan. Batang Otak mengendalikan seluruh refleks bawaan bayi seperti menangis, menyusu dan fungsi-fungsi organ tubuh seperti bernafas, detak jantung, tekanan darah, tidur dan lain-lain.<br />Batang Otak juga mengendalikan emosi bayi, dimana hal ini banyak dipengaruhi oleh cara anda menghadapinya, seperti misalnya kesabaran, perhatian dan pengertian anda pada saat merawatnya. Kontrol emosi bayi ini berkembang cepat dan menjadi cukup matang pada usia awal.<br />Tidur<br />Tidur adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan bayi, sekaligus menjadi sebuah masalah yang paling sering dihadapi oleh orangtua.<br />Berikut adalah beberapa filosofi umum tentang tidur yang disampaikan oleh para peneliti masalah tidur pada bayi dan anak-anak, yang disadur dari artikel yang diterbitkan oleh Baby Center, Inc.<br /><br />The American Academy of Pediatrics :<br /><span style="font-style: italic;">“Train your baby to go to sleep on his own and to comfort himself when he wakes up. You can help him learn to distinguish between night and day right from the start by keeping nighttime feedings subdued and waking him up if he sleeps for longer than a few hours during the day. Eventually he'll learn to save his long sleep for nighttime. When he does wake up, which is inevitable, use your voice to comfort him, but let more and more time pass between intervals. This will help him learn to settle himself to sleep.” </span><br />Dr. T. Berry Brazelton :<br /><span style="font-style: italic;">“Help your baby learn to settle down and comfort himself. Don't let him "cry it out," but don't jump at his first whimper either. Wait a few minutes to see if he's really upset and awake, and then go in and reassure and comfort him without taking him out of his crib. Instead, pat and soothe him with your hand and talk to him. At first, go to him every few minutes, but eventually call to him from out of the room. It's also a good idea to develop a calm, supportive bedtime ritual, which can involve a bedtime story, a bath, and so on.” </span><br />Dr. William Sears :<br />“Create a healthy sleep attitude in your child by being there for him and providing a comforting, relaxing environment that will allow sleep to overtake him. He'll learn to regard sleep as a pleasant state, one not to be afraid of.”<br /><br /><span class="fullpost"><br />Bayi yang baru lahir biasanya tidur selama 17 s.d. 18 jam per hari, tetapi tidak terus menerus. Sekali tidur, bayi paling lama akan tidur selama 3 s.d. 4 jam, dan akan terbangun, baik itu siang maupun malam.<br />Seperti dikatakan oleh Dr. Jodi Mindell diatas, bayi bisa ajarkan untuk mulai tidur dengan baik paling cepat pada usia 6 minggu. Tetapi, beberapa bayi baru bisa tidur dengan teratur ketika dia menginjak usia 5 s.d. 6 bulan.<br />Semakin bertambah usia bayi, semakin berkurang waktu tidurnya. Pada usia 3 atau 4 bulan, sebagian besar bayi akan tidur selama 15 jam, dan waktu untuk sekali tidurnya menjadi semakin panjang. Mungkin sekali dua kali anda masih harus bangun pada malam hari untuk memberinya asi atau susu botol.<br />Tetapi ketika bayi anda sudah menginjak usia sekitar 6 bulan, biasanya bayi sudah mampu untuk tidur selama 7 jam, dan pada usia 9 s.d. 12 bulan sudah akan mampu tidur selama 10 s.d. 12 jam pada malam hari. Bayi anda mungkin masih akan terbangun diantara waktu tidurnya, tetapi jika anda berhasil mengajarkannya tidur yang baik, dia akan tertidur lagi dengan sendirinya tanpa harus menangis dan mengganggu tidur anda.<br /><br />Bagaimana cara mengajarkan bayi untuk tidur dengan teratur ?<br />Seperti yang telah disampaikan oleh para ahli di atas, beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk melatih bayi anda tidur dengan teratur adalah sebagai berikut :<br />1. Perhatikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi anda mulai lelah dan mengantuk, seperti mengusap matanya, matanya mulai sayu, dll.<br />2. Letakkan bayi anda di tempat tidurnya sebelum dia tertidur. Hal ini akan melatihnya untuk tidur sendiri tanpa bantuan orang lain seperti harus digendong, dsb.<br />3. Untuk mengajarkan bayi anda membedakan waktu siang dan malam, ajaklah dia bermain pada saat dia tidak tidur di siang hari, buatlah supaya ruangan menjadi terang, dan biarkan suara-suara TV, tape, dan sejenisnya tetap seperti biasanya. Pada malam hari, jangan ajak bayi anda bermain, kecilkan suara TV, dll., redupkan nyala lampu. Dengan hal-hal seperti ini bayi anda akan menjadi tahu bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur.<br />4. Jika usia bayi semakin bertambah, sejak bayi anda menginjak usia 3 bulanpun, anda sudah bisa menetapkan waktu tidur malam dan tidur siang. Anda harus tegas dan konsisten untuk menidurkan bayi anda pada jam yang telah anda tetapkan tersebut. Mungkin bayi anda kelihatan belum mengantuk, atau bahkan kelihatan lebih enerjik, tetapi para ahli mengatakan justru hal tersebut merupakan tanda bahwa itu adalah waktu untuk menidurkan bayi anda.<br />5. Buatlah rutinitas kegiatan sebelum tidur, misalnya, bermain sesuatu yang tidak gaduh/ribut, mengganti bajunya yang khusus untuk tidur, membacakan buku cerita, menyanyikannya lagu, kemudian memberikan ucapan dan ciuman selamat tidur. Jika anda melakukan rutinitas ini secara terus menerus dan teratur, maka bayi anda akan tahu, kapan dia harus tidur.<br />6. Bangunkan bayi anda pada waktu yang sama setiap hari, atau jika dia sudah tidur lebih dari 10 jam. Hal ini akan mempermudah bayi anda untuk tidur siang pada waktu yang telah anda tentukan.<br /><br />Kapan waktu dan kondisi seperti apa yang paling baik untuk tidur malam ?<br />Pada sebuah seminar tentang perkembangan otak anak di Nagasaki (Jepang) yang pernah saya ikuti, seorang ahli perkembangan anak yang bernama Yukie Kawazoe mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang paling baik untuk tidur pada bayi dan anak-anak adalah dari jam 8 malam sampai dengan jam 6 pagi. Dan yang penting, kamar tidur bayi atau anak tersebut harus gelap.<br />Mengapa ? Karena hormon melatonin yang diproduksi di otak dan mempunyai peranan penting dalam perkembangan sel dan syaraf otak akan mulai aktif pada saat bayi tidur, terutama tidur pada malam hari yang gelap. Melatonin ini ternyata akan diproduksi lebih banyak pada suasana ruangan gelap daripada suasana ruangan yang redup, apalagi terang. Jadi, sebisa mungkin tidurkan bayi/anak anda pada jam 8 malam, dan matikan lampu kamar tidur.<br /><br /><span style="font-style: italic;">bersambung....</span><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-7551986305156434942009-02-18T15:52:00.000-08:002009-02-18T15:57:07.295-08:00FUNGSI OTAK yang Mempengaruhi Hidup kita (2)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_mqWOtEadCUQq1IJaFXFl1sTcwKhuCLIvMhCAf6qCDQsXyUOedJh2xib9qNTYBWx9nxX92x3KHQtB03ypq6BNH52sx3FIupna8kvbVdbSojPiVJya_ygZFHbHBsEEA4kc3ZT3qNNhZTI7/s1600-h/427559-001.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 114px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_mqWOtEadCUQq1IJaFXFl1sTcwKhuCLIvMhCAf6qCDQsXyUOedJh2xib9qNTYBWx9nxX92x3KHQtB03ypq6BNH52sx3FIupna8kvbVdbSojPiVJya_ygZFHbHBsEEA4kc3ZT3qNNhZTI7/s320/427559-001.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5304290667700627314" /></a><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 204, 0);">Tulisan ini merupakan lanjutan dari posting yang lalu...</span>..<br />Kalau dipetakan mengikuti wilayahnya, maka otak manusia bisa dibagi menjadi tiga bagian besar.<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Wilayah I</span>, adalah kulit otak (cortex cerebri), bagian terluar dari otak. Wilayah ini menjadi basis dari aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan rasional seseorang.<br />Mulai dari kemampuan menerima rangsang panca indera, memahaminya, menganalisa, dan kemudian merespon secara motorik. Kehebatan peradaban manusia dalam hal sains dan teknologi, seperti yang berkembang pesat di abad-abad terakhir ini adalah hasil berpikir rasional dari kulit otak.<br />Manusia bisa membuat berbagai peralatan elektronik, komputer, robot, senjata pemusnah masal, pesawat ruang angkasa, dan lain sebagainya, hanyalah sebagian dari kehebatan kerja kulit otak tersebut.<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Wilayah II</span>, adalah sistem limbik dan bagian lain di tengah otak yang masih sangat misterius. Wilayah ini bertanggung jawab terhadap fungsi luhur yang sangat erat terkait dengan emosi seseorang. Sikap jujur, adil, pemaaf, mencintai, membenci, sedih, gembira, dan menderita diatur mekanismenya di wilayah bagian tengah otak ini.<br />Termasuk di dalamnya adalah amygdala sebagai pusat ingatan emosi. Ada beberapa komponen otak yang terlibat dalam sistem pengaturan ‘fungsi luhur’ ini. Di antaranya adalah <span style="font-weight: bold;">Gyrus Cingulata, Thalamus, Hippocampus, Nudeus Basal, Prefrontal Cortex, dan amygdala</span>.<br />Tiga di antaranya ternyata berada di wilayah I, yaitu kulit otak yang berperan dalam aktivitas rasional. Sedangkan selebihnya, berada di bagian bawah kulit otak, atau bagian yang berkait dengan emosi. Jadi mekanisme sistem limbik yang sistem mengatur fungsi luhur Limbik itu, ternyata melibatkan dua fungsi otak sekaligus yaitu fungsi rasional di kulit otak dan fungsi emosi di bagian lebih dalam otak.<br />Artinya, munculnya rasa kasih sayang, keadilan, pemaaf, mendendam, rasa bersalah, sedih dan gembira itu bukan hanya bersifat emosional belaka, tetapi juga melibatkan pikiran-pikiran rasional kita. Sistem limbik ini juga mengatur alam bawah sadar.<br /><span class="fullpost"><br />Di dalam sistem ini tersimpan memori universal tentang kebaikan, keburukan, keadilan, kejujuran, dan segala sifat-sifat yang dianggap baik atau buruk oleh manusia.Tanpa belajar pun semua manusia tahu tentang rasa sedih, bahagia, kasih sayang, menderita, dan lain sebagainya. ‘Ingatan’ tentang semua rasa universal itu telah tersimpan memorinya di dalam sistem limbik.<br />Kenapa orang tertawa, ketika mendengar atau melihat sesuatu yang lucu? Atau, kenapa kita menjadi berduka, ketika mendengar atau melihat sesuatu yang menyedihkan? Semua itu, karena sudah ada memori tentang perasaan universal manusia tersebut di dalam memori sistem limbik.<br />Kita tidak perlu belajar tentang rasa universal itu. Manusia secara kolektif telah memilikinya di bagian tengah otaknya, yang terkait dengan fungsi luhur sebagai manusia. Tidak peduli dia berbangsa dan berbahasa apa, dia pasti tahu seseorang itu sedang menangis karena sedih atau karena bahagia.<br />Dia sedang tertawa karena senang ataukah sekadar menutupi kekecewaannya. itu adalah bahasa universal umat manusia. Jadi ke dalam sistem limbik itu Allah telah mengilhamkan rasa sedih dan gembira, rasa berani dan takut, rasa puas dan kecewa, rasa tentram dan gelisah, rasa sombong dan rendah hati, bahagia dan sengsara, dan beragam nilai-nilai kebaikan dan keburukan.<br />Sistem nilai itulah yang menjadi acuan dan tolak ukur bagi otak untuk mengatakan apakah sesuatu itu tergolong baik ataukah jelek. Dan kemudian, menjadi acuan apakah sesuatu itu membahagiakan ataukah menyengsarakan.<br />Kemudian, berdasarkan ‘memori rasa’ di dalam sistem limbik itu, muncul perintah lewat sistem endokrin (kelenjar hormon, enzim, dlsb) yang berpengaruh kepada seluruh organ tubuh seperti jantung berdenyut lebih kencang atau melembut, berkeringat dingin atau tidak, tangan gemetaran, dan seterusnya.<br />Secara lebih jelas akan kita bahas pada bagian-bagian berikutnya. Sedangkan wilayah III, adalah yang berkait dengan fungsi dasar kehidupan. Wilayah itu meliputi batang otak dan otak kecil. Disinilah pusat pengaturan denyut jantung, pernafasan, tekanan darah, termasuk pengaturan keseimbangan dan kehalusan gerakan dilakukan.<br />Selain ketiga wilayah secara global tersebut, saya kira kita perlu mengetahui beberapa bagian di dalam otak yang memiliki peran penting dalam pengendalian kehidupan seseorang. Thalamus. Ini adalah bagian yang terdapat di otak depan, berfungsi mengatur proses masuknya informasi dari luar otak menuju ke kulit otak.<br />Selain itu juga mengatur proses terjadinya gerakan organ-organ tubuh lewat koordinasi kulit otak dan otak kecil. Di bagian ini terjadi persimpangan saraf-saraf sensorik yang masuk ke otak. Hypothalamus. Berada di bawah Thalamus.<br />Ia berfungsi mengatur kestabilan suhu badan, rasa lapar dan haus, kegiatan seksual, dan berbagai aktivitas badan lainnya termasuk proses pertumbuhan dan menstruasi pada perempuan yang dikendalikan secara hormonal.<br />Hippocampus. Inilah bagian yang berfungsi untuk menyimpan memori rasional. Terutama ingatan-ingatan jangka pendek. Hippocampus berbentuk seperti huruf C, dan terletak di tengah otak. Ia sebenarnya merupakan bagian dari kulit otak yang menjulur ke bagian dalam otak. Karena itu, fungsinya terkait erat dengan proses rasional kulit otak.<br />Akan tetapi, Hippocampus ini juga berperan dalam sistem limbik yang menjadi pusat fungsi luhur manusia. Inilah bagian yang memberikan pertimbangan rasional kepada fungsi luhur manusia. Bukan hanya emosional seperti yang diperankan oleh amygdala.<br />Neurotransmiter. Ini adalah zat kimia di dalam otak yang berfungsi membawa pesan antar sel saraf. Zat-zat pembawa pesan ini diproduksi di dalam sel-sel saraf yang ada di otak, ketika pesan dari otak harus ditransmisikan ke bagian-bagian lain. Hampir seluruh kegiatan otak memanfaatkan neurotransmiter untuk menyampaikan pesan.<br />Dengan membahas struktur dan fungsi otak ini, kita memperoleh suatu gambaran bahwa ternyata fungsi kehidupan manusia dikendalikan oleh jaringan lunak yang berada di dalam kepala itu. Otak bagaikan pusat pemerintahan yang mengendalikan seluruh wilayah yang menjadi otoritasnya.<br />Mulai dari menangani informasi yang masuk lewat panca indera, memahaminya, menganalisa, membuat keputusan, sampai pada merespon lewat gerakan anggota tubuh kita, semua itu diperintah lewat mekanisme otak.<br />Bahkan, rasa senang, sedih, gembira, mencintai, dan berbagai perasaan kemanusiaan, semua juga berada dan bersumber di otak manusia. Kita lantas bertanya-tanya, kalau begitu apakah Jiwa kita berada di otak itu? Atau bahkan, jangan-jangan, ya otak itu yang disebut Jiwa?<br />Kenapa bertanya demikian? Sebab, sebagaimana telah kita bahas di depan, bahwa kerusakan sel-sel otak bisa menyebabkan Jiwa seseorang terganggu bahkan mengalami kegilaan. sampai disini kita memperoleh alasan yang kuat untuk menaruh kecurigaan semacam itu.<br />Untuk menjawab pertanyaan ini marilah kita menelusuri lebih jauh fungsi otak itu. Barangkali, dengan memahami mekanisme kerjanya kita bakal memperoleh gambaran lebih baik tentang fungsi otak tersebut.<br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-21827178758168292572009-02-08T14:49:00.000-08:002009-02-08T14:53:28.905-08:00Fungsi OTAK yang Mempengaruhi Hidup kita<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/FZ3401XVYww&hl=en&fs=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/FZ3401XVYww&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br />
Dalam berbagai data klinis yang dicermati oleh para dokter jiwa maupun saraf, menunjukkan kaitan sangat erat antara kualitas Jiwa dengan kualitas otaknya.<br />
Jika otak seseorang mengalami gangguan secara medis, atau mengalami kerusakan, maka diperoleh kenyataan bahwa orang tersebut juga mengalami gangguan Jiwa seiring dengan bagian yang mengalami kerusakan.<br />
Sebagaimana mata, telinga dan indera lainnya. Karena panca indera adalah alat untuk berkomunikasi dengan dunia di luar tubuh seseorang. Jika ia rusak, maka kualitas Jiwanya juga menjadi terganggu.<br />
Saya kira, kini anda mulai bisa merasakan apa yang saya maksudkan. Bahwa kerusakan struktur otak ternyata memberikan gangguan pada kualitas Jiwa seseorang secara nyata.<br />
Ada bagian-bagian otak yang bertanggung jawab pada emosi, rasa malu, sadistis, perilaku tidak terkontrol, dan lain sebagainya mengalami kerusakan serius. Dan kemudian ditandai dengan dilepaskannya zat-zat kimiawi tertentu di dalam tubuhnya.<br />
Pengobatannya, ternyata bisa dilakukan secara fisik dengan memberikan obat-obat tertentu yang mengendalikan munculnya zat-zat pencetus ‘kegilaan’ tersebut. Dengan demikian, terbukti bahwa gangguan Jiwa sangat erat kaitannya dengan kerusakan struktur otak seseorang.<br />
Dulu, bidang kesehatan yang menangani penyakit Jiwa ditangani oleh seorang dokter penyakit Jiwa. Tapi kini, ditangani oleh dua bidang kesehatan yang berbeda yaitu dokter saraf dan dokter Jiwa (psikiater).<br />
Dokter saraf menangani gejala-gejala fisiknya, sedangkan psikiater lebih kepada fungsi Jiwa alias psikis yang bersifat abstrak. Dalam ilmu kedokteran disebut sebagai Struktural (fisik) dan Fungsional (psikis).<br />
Agar kita memiliki gambaran yang lebih konkret tentang struktur otak dalam kaitannya dengan fungsi jiwa, berikut ini marilah kita cermati organ terpenting yang ada di dalam kepala manusia itu. Otak manusia adalah jaringan lunak yang beratnya sekitar 0,5 kilogram. Otak manusia berisi sekitar 100 miliar sel yang tersusun secara sangat canggih.<br />
<br />
<span class="fullpost"><br />
Miliaran sel itu memiliki fungsi kompleks sebagai pusat pengendali seluruh aktivitas manusia. Mulai dari sekadar menerima sinyal-sinyal dari berbagai sensor di badan kita, sampai pada proses pemahaman, analisa, membuat keputusan, dan kemudian melakukan gerakan motorik. Ya, di dalam otak inilah seluruh aktivitas manusia berpusat.<br />
<b>(1) Seluruh panca indera kita dikendalikan oleh otak.</b> Jika, sel-sel otak yang berkaitan dengan panca indera itu rusak, maka fungsi indera kita juga bakal rusak atau tidak berfungsi normal. Katakanlah fungsi penglihatan. Meskipun organ mata kita sehat wal afiat, tetapi kalau sel-sel pusat penglihatan kita yang berada di Kulit Otak bagian belakang mengalami kerusakan, kita juga tidak akan bisa melihat.<br />
Padahal mata kita masih melek. Lensa dan retinanya juga masih bagus. Saraf penghubung mata dengan otak juga sempurna. Semua itu menjadi tidak berarti, ketika sel-sel visual di otak kita rusak. Seluruhnya menjadi tidak berfungsi.<br />
Demikian pula dengan pendengaran. Komponen-komponen organ telinga semua bagus, mulai dari daun telinga, gendang telinga, sampai kepada ‘kabel’ saraf penghubung ke pusat pendengarannya. Tapi kalau sel-sel di pusat pendengaranya (kulit otak samping kiri) yang rusak, maka semua itu menjadi tidak berguna.<br />
Suara tetap tertangkap oleh telinga, kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal listrik sampai ke otak. Tapi otak tidak bisa memahami suara itu, karena sel-sel pendengarannya mengalami kerusakan. Dan seterusnya demikian pula yang terjadi jika pusat penciuman, pusat perabaan, dan pusat perasanya yang rusak.<br />
Selain mengendalikan panca indera, dan sebagai pusat pemahamannya,. <br />
<b>(2) Otak juga mengendalikan seluruh gerakan organ-organ tubuh.</b> Gerakan tangan, kaki, kepala, dan seluruh otot atau persendian dikendalikan dari otak.<br />
Orang-orang yang terkena serangan stroke, dan kemudian mengalami kerusakan di pusat kendali gerakan itu, dia bakal mengalami kelumpuhan. Ada yang lumpuh separuh ada juga yang lumpuh total, seiring dengan tingkat keparahannya.<br />
Rangkaian kerja motorik itu berada di kulit otak bagian depan. Lebih jauh, otak juga menjadi pusat bahasa. Mulai dari memori perbendaharaan kata, pemahaman, sampai pada proses verbalnya. Pusat bahasa ini menempati wilayah yang sangat luas di otak manusia. Di antaranya daerah yang mengendalikan lidah dan tangan.<br />
<b>(3) Terkait dengan aktivitas bahasa, yaitu berbicara dan menulis.</b> Ini menunjukkan bahwa otak manusia memang didesain oleh Allah untuk banyak berinteraksi dengan bahasa. Struktur otak yang demikian ini tidak dimiliki oleh makhluk lain, selain manusia.<br />
Wilayah bahasa sangat khas pada manusia. Karena dengan bahasa itulah manusia menampilkan peradabannya. Manusia bisa menulis dan menyampaikan sejarah peradabannya dengan bahasa. Manusia menelurkan karya-karya besarnya juga dengan bahasa.<br />
Manusia bisa merumuskan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dengan bahasa. Bahasa menunjukkan betapa manusia adalah makhluk yang paling sempurna di muka bumi. Lebih jauh, otak juga mengendalikan fungsi -fungsi yang lebih luhur dalam kehidupannya. <br />
<b>(4) Berkaitan dengan emosi.</b><br />
Rasa senang, bahagia, sedih, menderita, benci dan kasih sayang, semuanya dikendalikan oleh pusat ingatan emosi di bagian otak yang disebut amygdala. Sedangkan pusat ingatan yang bersifat rasional berada di bagian otak yang disebut Hippocampus.<br />
<i>tulisan ini akan bersambung di posting berikutnya sabar ya…..</i><br />
<br />
</span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-76856654262548119552009-02-02T06:49:00.000-08:002009-02-02T06:57:41.428-08:00Nutrisi Untuk Perkembangan Otak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XQZc4qORuKNZdidQp5WW-mz7-rpEjR9QaElmqFHrR8K9YGvmDPELhaIccdEX4PQUHijWmrcc0rjguZLmFSsdU5P8YhBBQnuYZN3BMslH0lzdBKhmz86eyd5gY6gYCgWC1VWZzhmlwZew/s1600-h/Culinary,_best_quality_Wallpapers_-_all_for_vegetable_salad.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XQZc4qORuKNZdidQp5WW-mz7-rpEjR9QaElmqFHrR8K9YGvmDPELhaIccdEX4PQUHijWmrcc0rjguZLmFSsdU5P8YhBBQnuYZN3BMslH0lzdBKhmz86eyd5gY6gYCgWC1VWZzhmlwZew/s320/Culinary,_best_quality_Wallpapers_-_all_for_vegetable_salad.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5298213779329683522" border="0" /></a><br /><span style="font-size:180%;"><span style="font-weight: bold;">Otak</span></span> merupakan organ yang banyak mengandung lemak. Lemak itu sendiri ada tiga jenis yaitu trigliserida, asam lemak fosfolipid, dan sterol. Yang merupakan komponen pembentuk sel-sel otak adalah asam lemak fosfolipid. Sel-sel saraf (neuron) mempunyai selubung atau lapisan yang dinamakan mielin. Sebagian besar lemak dibutuhkan untuk pembentukan sel neuron dan mielin.<br />Perlu diketahui, otak manusia mulai terbentuk pada hari ke-8 setelah konsepsi (saat sel sperma membuahi sel telur). Pertumbuhan tersebut berlangsung terus hingga si bayi lahir. Pada akhir masa kehamilan (bulan ke-7 sampai ke-9) sel-sel otak mulai membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi dengan optimal.<br />Sel-sel otak tidak dapat bertambah lagi setelah si bayi lahir, yang terjadi adalah perkembangan otak atau pertambahan jumlah sinap. Hingga anak berusia lima tahun, sel-sel otak membutuhkan rangsangan agar dapat berfungsi optimal. Tahap itu dinamakan tahap perkembangan. Rangsangan dilakukan dengan berbagai cara seperti melatihnya berbicara, mendengarkan cerita, atau menggambar.<br />Pertumbuhan otak manusia mempunyai fase tumbuh yang cepat. Fase itu dimulai pada trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia dua tahun. Biasanya masa tersebut dinamakan periode emas (<span style="font-style: italic;">golden period</span>). Pada tahap tersebut, otak membutuhkan berbagai zat gizi untuk proses mielinisasi. Pada tahap perkembangan juga terjadi pembesaran sel-sel otak. Jika anak mengalami gangguan gizi pada masa golden period tersebut, maka akan sulit baginya untuk mencapai pertumbuhan tubuh dan otak secara optimal.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Pada periode mielinisasi, mielin terbentuk pada serabut-serabut saraf. Serabut tersebut berperan untuk mengantarkan sinyal atau impuls sel saraf dengan cepat. Pada tahap perkembangan, otak akan mengalami perluasan jaringan menjadi semakin kompleks. Dengan demikian, otak akan berkembang fungsinya dari yang hanya bisa mendengar menjadi bisa berpikir, menganalisa, dan menyimpan ingatan dalam jangka panjang. Proses tersebut memerlukan asupan gizi serta olahraga. Olahraga diduga dapat membantu melancarkan aliran darah ke otak sehingga nutrisi ke otak cukup.<br />Faktor zat gizi yang mempengaruhi pertumbuhan anak antara lain yaitu protein, mineral, vitamin, yodium, dan asam lemak esensial. Zat-zat gizi tersebut terkandung dalam makanan sehari-hari. Salah satu asam lemak essensial yang paling penting bagi otak adalah asam dokosaheksanoat (DHA) dan asam arakhidonat (AA). Pembentukan DHA dan AA membutuhkan asupan asam linoleat dan asam linolenat dari luar tubuh. Selanjutnya, enzim akan mengubah asam linoleat menjadi AA dan mengubah asam linolenat menjadi DHA.<br />DHA dan AA biasanya juga terdapat pada makanan tambahan atau suplemen. Jika dalam komposisi makanan anak (misalnya biskuit atau susu bayi) mengandung DHA dan AA, berarti produk tersebut ditujukan untuk membantu perkembangan otaknya.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-64550347387645992312009-01-28T05:20:00.000-08:002009-01-28T05:28:56.932-08:00PEMICU KERUSAKAN OTAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjrV2-38bJGzpDeT7Thkd9hkfNrunVOcdhPWmBcmcrYRHs0ObWSdHlSlKoDfjjTMmeJ3jj_ixF8iHQqKVVn15q2JuiQDKsHz-Vh-0t1qzWDZ8uR_TTUTovlTm2i6v2yS7GTZO6IkQEqp4/s1600-h/soccer_1024x768.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEjrV2-38bJGzpDeT7Thkd9hkfNrunVOcdhPWmBcmcrYRHs0ObWSdHlSlKoDfjjTMmeJ3jj_ixF8iHQqKVVn15q2JuiQDKsHz-Vh-0t1qzWDZ8uR_TTUTovlTm2i6v2yS7GTZO6IkQEqp4/s320/soccer_1024x768.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5296335868143226738" border="0" /></a><br />Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem syaraf pusat. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.<br />Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.<br />Sungguh suatu tugas yang sangat rumit dan banyak. Maka, hindarilah kebiasaan buruk di bawah jika Anda masih ingin otak Anda bekerja dengan baik.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Tidak mau sarapan</span><br />Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Kebanyakan makan</span><br />Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">3. Merokok</span><br />Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal diwaktu tua kita rawan Alzheimer.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula</span><br />Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Polusi udara</span><br />Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">6. Kurang tidur</span><br />Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">7. Menutup kepala ketika sedang tidur</span><br />Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit</span><br />Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">9. Kurangnya stimulasi otak</span><br />Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">10. Jarang bicara</span><br />Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-18228814385579490522009-01-25T22:38:00.000-08:002009-01-25T23:11:28.258-08:00Bagaimana otak dibentuk dan berkembang ?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEdT1QFzNdbxQ2ONd-NJpicGgtSz0iuqImoloISa8CBB8PgywAn_Z3MDmdok9GN94SZkRBaLcBVm_I2Wgw0MScyEybqGfINBmnb3CJjNyKaqqSVXYOQy64xdvGXpIa1_usTMJW3NbKJZrY/s1600-h/323885-002.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 132px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEdT1QFzNdbxQ2ONd-NJpicGgtSz0iuqImoloISa8CBB8PgywAn_Z3MDmdok9GN94SZkRBaLcBVm_I2Wgw0MScyEybqGfINBmnb3CJjNyKaqqSVXYOQy64xdvGXpIa1_usTMJW3NbKJZrY/s320/323885-002.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5295494821059755426" /></a><br />Seperti yang kita ketahui bersama, tubuh manusia dibentuk oleh sel-sel. Begitu juga dengan otak. Otak manusia mulai dibentuk pada saat bayi masih di dalam kandungan, tepatnya pada minggu ketiga setelah bertemunya sperma dengan sel telur. Pada saat bayi dilahirkan, dia sudah mempunyai kira-kira 100 milyar sel otak, tetapi sel-sel otak tersebut masih belum terhubung dalam satu jaringan antara satu dengan yang lainnya. Pada kondisi ini, otak masih belum ‘matang’.<br />Jaringan yang akan dibentuk oleh sel-sel otak inilah bagian yang sangat penting. Pembentukan sel-sel otak ini akan dipengaruhi oleh bagaimana bayi tersebut terhubung langsung dengan ‘dunia’. Dan dari kacamata bayi, dunia tersebut adalah ANDA. Anda adalah guru utama dan terpenting dari otak bayi anda. Meminjam istilah dari Dr. Bruce Perry diatas, <span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">“Andalah yang menjadi kepala arsitek pembentukan otak bayi anda”. </span><br />Bayi belajar dari cara anda melihatnya, dari ekspresi wajah anda yang anda tunjukkan kepadanya ; bayi mendengar bagaimana anda bicara, menyanyikan lagu atau membacakan buku kepadanya ; bayi merasakan bagaimana anda menyentuhnya. Sentuhan ini adalah hal yang paling penting, karena dengan sentuhan ini akan memberikan rangsangan kepada bayi supaya otaknya menghasilkan hormon-hormon yang penting untuk pertumbuhannya.<br />Hubungan antar sel-sel otak dibentuk dengan adanya saling kirim-dan-terima signal. Signal yang berupa getaran aliran listrik ini mengalir dari sel yang satu ke sel yang lainnya, dan dengan bantuan zat kimia seperti serotonin, terbentuklah hubungan antara sel-sel otak tersebut. Rangsangan yang terus-menerus, yang anda berikan melalui bentuk kegiatan yang berulang-ulang, akan semakin memperkuat hubungan antar sel-sel otak. Satu sel otak mampu membuat 15.000 hubungan dengan sel otak yang lain. Hubungan yang sangat rumit inilah yang membentuk jaringan antar sel-sel otak.<br /><span style="font-style: italic; color: rgb(51, 51, 255);">Pengalaman yang diterima oleh bayilah yang akan menentukan bentuk jaringan di dalam otak. </span>Sejak bayi lahir, jaringan ini akan dibentuk dengan cepat sekali, dan pada usia anak mencapai 3 tahun, otak anak anda akan membuat kira-kira 1000 trilyun hubungan, dimana jumlah ini adalah 2 kali lipat dari jumlah hubungan jaringan otak pada orang dewasa. Hubungan otak yang densitas/kerapatannya sangat tinggi ini akan tetap dipertahankan sampai dengan umur 10 tahun.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Setelah itu, apa yang akan terjadi ? </span><br />Setelah anak menginjak usia 11 tahun, hubungan antar sel-sel otak tersebut akan diseleksi secara alami, dimana hubungan yang sering digunakan akan semakin diperkuat dan menjadi permanen, sedangkan hubungan yang tidak pernah digunakan akan diputus/dibuang. Disinilah pentingnya pengalaman pada usia awal/dini. Sebagai contoh, anak yang jarang diajak bicara atau dibacakan buku, nantinya dia akan mengalami kesulitan dalam perkembangan bahasanya, karena sel-sel otak yang mengendalikan fungsi bahasa tidak dipergunakan dengan baik, sehingga hubungan antar selnya diputus.<br />Perkembangan hubungan antar sel-sel otak tentunya tidak terjadi sekaligus, tetapi berurutan berdasarkan prioritas pertumbuhan bayi tersebut. Artinya, kemampuan yang harus dipunyai bayi untuk bertahan hidup pada usia tertentu akan dibentuk terlebih dahulu daripada kemampuan lain yang diperlukan nanti.<br />Contohnya begini, selama masa kehamilan, sel-sel otak akan membentuk “cortex” (bagian otak yang digunakan untuk berpikir) pada tempatnya dan pada waktu yang tepat. Waktu ini disebut sebagai “waktu utama” atau “periode peka”. Kegagalan pembentukan bagian ini akan berakibat pada terganggunya perkembangan (atau bahkan tidak terbentuknya) bagian tersebut, sehingga bayi akan lahir dalam keadaan cacat mental. Kegagalan pembentukan bagian penting ini dapat terjadi akibat dari ibu yang suka minum minuman keras, merokok atau obat-obatan terlarang, atau akibat dari infeksi toxoplasma, dsb.<br />Periode peka perkembangan otak terjadi pada saat bayi belum lahir dan sesudah lahir. Panjang periode peka tersebut bisa lama, dan bisa juga sangat pendek. Dr. Montessori telah banyak melakukan penelitian tentang periode peka pada perkembangan anak, jauh sebelum para ahli syaraf mengetahui tentang cara kerja bagian-bagian otak. Ternyata, periode peka yang ditemukan oleh Dr. Montessori itu berhubungan erat dengan periode dimana jaringan otak yang mengendalikan fungsi-fungsi tubuh itu sedang tumbuh dan berkembang.<br />Menurut <span style="font-weight: bold;">Dr. Montessori</span>, periode peka yang penting dalam perkembangan anak adalah :<br />0 – 3 tahun Periode penyerapan secara total, perkenalan dan pengalaman indera dan gerakan senso-motorik.<br />1,5 – 3 tahun Perkembangan kemampuan bahasa.<br />1,5 – 4 tahun Perkembangan koordinasi antara mata dengan otot tangan. Anak mulai memperhatikan benda-benda kecil.<br />2,5– 3,5 tahun Menyenangi ketertiban dan keteraturan<br />2–4 tahun Perkembangan penyempurnaan gerakan. Anak mulai memperhatikan hal-hal yang nyata, menyadari tentang urutan waktu dan ruang.<br />2,5– 6 tahun Penyempurnaan penggunaan seluruh indera.<br />3– 6 tahun Peka terhadap pengaruh orang dewasa.<br />3,5– 4,5 tahun Mulai senang menulis.<br />4,5– 5,5 tahun Mulai senang membaca.<br />4 – 4,5 tahun Indera menjadi lebih peka.<br />Munculnya periode peka ini bisa berlainan pada tiap-tiap anak, tergantung pada faktor keturunan dan terlebih lagi pada stimulasi-stimulasi yang pernah diterimanya.<br />Pada periode peka ini, anda akan lebih mudah mengajarkan hal-hal yang sedang peka itu daripada setelah periode peka ini berakhir. Hubungan anda dengan anak anda akan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya anak anda menerima stimulasi, yang pada akhirnya menentukan bagaimana jaringan otak anak anda akan dibentuk.<br />Para ahli telah menemukan bahwa dengan memberikan kehangatan dan kasih sayang, serta memberikan response dengan cepat, anda akan memperkuat sistem biologis yang membantu anak anda mengendalikan emosinya, sehingga mampu beradaptasi dengan lebih baik apabila anak anda mengalami saat-saat stress.<br />Dari hal-hal diatas, bisa diambil ringkasan bahwa prinsip-prinsip perkembangan otak adalah sebagai berikut :<br />* Dunia luar atau lingkungan akan mempengaruhi bentuk jaringan otak.<br />* Dunia luar, yang dialami oleh anak melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan rasa, akan mampu memerintahkan otak untuk membuat dan merubah bentuk hubungan jaringan.<br />* Otak bekerja dengan prinsip : “digunakan atau dibuang”.<br />* Hubungan dengan orang lain pada awal kehidupan anak menjadi sumber utama dalam perkembangan otak, terutama bagian otak yang mengendalikan emosi dan sosial.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-12480864024529546782009-01-17T14:14:00.000-08:002009-01-17T14:24:37.699-08:00KERJA OTAK UNTUK MEMUNCULKAN ILUSI SENSASI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjNA_pEMrYcKm7FsSdw6BNeou3qyaWNuHdHVgqzWL2srtXiSJeYaczIfr__ZxELyVJAyqQ0cNcDiIjiScw82lYbqbu3ZBkwSsAEICpk3FlTeVTD5urdawwzfjuNfF_14n8rWZVCekueENs/s1600-h/bc7254-008.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 102px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjNA_pEMrYcKm7FsSdw6BNeou3qyaWNuHdHVgqzWL2srtXiSJeYaczIfr__ZxELyVJAyqQ0cNcDiIjiScw82lYbqbu3ZBkwSsAEICpk3FlTeVTD5urdawwzfjuNfF_14n8rWZVCekueENs/s320/bc7254-008.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5292392120447928866" /></a><br />Pernahkah kita berpikir tentang otak kita? Mungkin sering kali kita tidak sadar bahwa ada suatu rahasia besar di balik kehebatan otak kita yang selama ini kita belum tahu. Bahkan para ilmuwan memasukkan pembahasan tentang otak dalam bahasan khusus, atau ada istilah brainnomi―disejajarkan kandungan misterinya seperti dalam ilmu astronomi yang belum banyak rahasia terkuak. Apa rahasia di balik sebuah daging yang dibungkus kulit, di mana menempelnya pusat-pusat syaraf yang berhubungan dengan seluruh indera kita? Saya akan mencoba sedikit menguak rahasia otak kita yang telah diketahui para ilmuwan lewat tulisan ini. <br /><br />Anda mungkin sudah sering mendengar kelainan seseorang, yang berputar masalah persepsi atau indera. Misalnya kelainan buta warna, phobia (ketakutan berlebihan terhadap sesuatu) atau mungkin sinesthesia, istilah yang terakhir ini mungkin jarang terdengar. Saya akan mencoba menerangkan singkat masing-masing kelainan ini, sebagai contoh sebelum saya menjelaskan kerja otak. Ketiga kelainan tersebut berkaitan dengan kerja otak kita― yang bekerja seperti komputer ―supaya kita mengerti mengapa kelainan itu bisa terjadi. Kelainan buta warna didefinisikan sebagai sebuah kesulitan seseorang untuk membedakan warna yang sangat berdekatan, misalnya merah dan jingga, atau hijau muda dan kuning. Ternyata semua itu terjadi di dalam otaknya, artinya di pusat penglihatan sel-sel syarafnya tak mampu menginterpretasikan warna itu. Lain halnya dalam kasus phobia bisa dibilang adalah kasus yang ekstrim, karena seseorang menderita ketakutan (kebanyakan terjadi karena trauma masa lalu) hanya karena hal-hal yang biasa saja, misalnya, takut hewan-hewan atau benda tertentu, takut ketinggian, tempat gelap, lorong panjang, dan sebagainya. Di mana yang menjadi masalah adalah peristiwa itu membuat seseorang menjadi “gila” dalam arti jantung berdebar-debar, berkeringat, menangis atau berteriak-teriak kesakitan atau bisa sesak napas dan kejadian-kejadian “aneh” lainnya. Semua itu terjadi akibat memori masa lalu yang dihadirkan kembali oleh otak penderita karena pikiran si penderita itu sendiri, yang menyebabkan si otak bekerja agar merasakan sensasi―rasa sakit, panas atau apapun―dan memerintahkan organ-organ lain bekerja seakan-akan dalam situasi ‘darurat’ sesungguhnya yang merupakan khayalan (tapi mungkin pernah dialami) si penderita, namun hal itu tetaplah nyata baginya, hingga dapat membahayakan diri si penderita jika dibiarkan. <br /><br /><span class="fullpost"><br />Dalam kasus terakhir, yaitu kelainan sinesthesia, bukanlah kelainan yang membahayakan, bahkan mungkin bisa dianggap sebagai anugrah. Kelainan ini didefinisikan berupa tercampurnya persepsi panca indera, para sinesthesiker ibaratnya menangkap persepsi lingkungan lebih luas ketimbang orang normal. Misalnya, nasi putih rasanya kuning, atau sebuah komentar suatu masakan “rasa ayamnya kurang banyak titiknya”, atau angka lima kenyal seperti karet, hari senin warnanya biru. Francis Galton, seorang ilmuwan inggris melakukan penelitian kepada para sinesthesiker lalu menarik kesimpulan, bahwa bentuk sinesthesia yang paling umum adalah mendengar warna. Kesan yang ditimbulkan dari penerapan informasi (dalam otak), diolah dalam spektrum yang kemungkinan yang lebih lebar. Fenomena sinesthesia ini pernah diteliti lebih jauh di sekolah tinggi kedokteran Jerman. Dari penelitian itu, ditemukan kurva gelombang otak yang berbeda secara signifikan dengan kurva gelombang otak manusia normal. Di dalam otak pengidap sinesthesia, informasi dari luar ditafsirkan secara luas dan beraneka ragam, artinya ketika ada informasi dari panca indera―misalnya suara―tidak hanya diterima syaraf pusat pendengaran, tapi mungkin saja diterima juga oleh syaraf-syaraf pusat pengecapan atau peraba atau juga pusat penglihatan yang menginterpretasikan warna dan rasa sehingga orang bisa berkata makanan ini rasanya kuning, atau musik Iwan Fals terdengar lembek hijau, dan sebagainya. Persepsi yang multi dimensional ini, juga berfungsi sebagai acuan memori yang kuat. Contohnya komposer musik klasik terkemuka, Franz Liszt yang mengakui, melihat aneka warna jika ia membuat komposisi musiknya. Ahli fisika pemenang hadiah Nobel, Richard Feynman juga mampu merumuskan hitungan fisika yang sulit. Kuncinya, ternyata ia seorang sinesthesiker yang melihat warna-warni dalam persamaan yang dibuatnya. Yah menurut saya bagian ini sudah cukup sebagai contoh sedikit kehebatan yang bisa diperbuat oleh otak kita. <br /><br /><br />Kita sudah mengetahui cara kerja otak kita yang bekerja seperti sebuah super komputer yang rumit nan canggih, yang merekam informasi dari ‘dunia luar’ lalu diinterpretasikan oleh syaraf-syaraf pusat indera kita, tentang apa itu warna, rasa pengecapan, bau dan rasa keras, lembut, sakit, panas, kemudian diinformasikan kepada diri kita. Sehingga kita dapat merasai kehidupan dunia seperti sekarang ini dan juga termasuk alam mimpi yang nyata. Namun marilah coba pertajam pikiran logis kita dari fakta dan data di atas, bahwa sesungguhnya alam ini tidak mutlak seperti yang kita pikirkan selama ini, karena otak adalah ‘mesin komputer’ yang memiliki pusat persepsi indera-indera (pusat penglihatan seperti monitor, atau pusat pendengaran seperti speaker) untuk kita rasakan, yang dapat dimanipulasi. Paparannya tentang hal itu akan saya tulis di paragraf selanjutnya.<br /><br />Saya mencoba menggunakan sebuah contoh, atau lebih ekstrim bisa disebut kasus ‘manipulasi’ otak. Bagaimana seandainya ada ilmuwan mencoba menciptakan seorang sinesthesiker buatan namun sangat ektrim? Mari kita lihat. Para ilmuwan telah sedikit banyak mengetahui segala sensasi rasa yang kita rasakan diatur dalam otak, contoh; inti ventromedial hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengatur respon dan sensasi dari rasa lapar, kenyang, dan rangsangan seksual. Kemudian bila ada ilmuwan dengan peralatan canggih ‘mengalihkan’ sinyal-sinyal masukan yang menuju inti ventromedial hipotalamus itu ke pusat penginderaan rasa panas, dingin kemudian diparalelkan ke pusat penciuman dan pusat penginderaan warna! Apakah yang terjadi? Ilmuwan itu telah ‘membuat’ manusia pengidap sinesthesia ‘ekstrim’! Sinesthesiker itu tidak akan pernah merasakan rasa lapar, kenyang ataupun kenikmatan seksual! Yang terjadi adalah apabila ia selesai makan; mungkin dia berkata: “perutku rasanya panas kebiruan”, atau “perutku terasa bau busuk hijau”, begitu juga ketika ia lapar atau mendapat rangsangan seksual. Namun ada satu hal penting yaitu: ilmuwan itu tidak perlu menggunakan materi sesungguhnya untuk mendapatkan sensasi rasa tersebut! Dia hanya perlu memberi input sinyal-sinyal listrik dari luar―seperti mendapat rangsangan sesungguhnya―ke pusat-pusat pengindraan, sehingga si sinesthesiker benar-benar merasakan sensasi rasa tersebut. Jadi memang benar bahwa sensasi rasa adalah sesuatu yang relatif, tergantung di otak kita. Inilah kira-kira contoh yang bisa saya berikan untuk menjelaskan bahwa otak adalah mesin pembuat sensasi yang bisa dimanipulasi tanpa keberadaan mutlak rangsangan obyek materi.<br /><br />Apa yang bisa kita simpulkan dari penjelasan di atas adalah bahwa dunia yang kita rasakan ini adalah sebuah kerelatifan semata. Karena ‘dunia luar’ ada hanya sebatas kemampuan indera dan otak kita. Dan ternyata otakpun dapat dimanipulasi, seperti kejadian mimpi dan kasus kelainan otak lain, yang membuat ‘dunia lain’, sebagaimana anjing yang diteliti ilmuwan, hanya mampu melihat warna dari tingkatan putih, abu-abu, dan hitam, namun memiliki ‘sensor’ penciuman yang tajam, begitu pula hewan yang lain memiliki ‘dunia yang berbeda’. Artinya, dari semua kerelatifan ini semua hakikatnya adalah ilusi (namun tidak berarti materi tidak ada)! <br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-15468807219643154742009-01-05T15:26:00.000-08:002009-01-05T15:29:28.362-08:00Stres Itu Menguras Nutrisi Otak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2dcfpX53llqJHGJ8fYHKvuUspEBNE2goCt8S9uO2L2gAiiC6uba4f-nOjxUM4P0ETd07Dn0mwltJqpML7DPjuF18pWfEGoxd_dQj_tKtIlAXzBUltnUcr92-81pAvbmwzGn8unO_FVR63/s1600-h/815776-001.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 114px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2dcfpX53llqJHGJ8fYHKvuUspEBNE2goCt8S9uO2L2gAiiC6uba4f-nOjxUM4P0ETd07Dn0mwltJqpML7DPjuF18pWfEGoxd_dQj_tKtIlAXzBUltnUcr92-81pAvbmwzGn8unO_FVR63/s320/815776-001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287955726796570018" border="0" /></a><br /><span style="font-family:times new roman;">Ada kalanya stres diperlukan untuk memacu prestasi. Tapi jangan anggap enteng stres yang berulang, karena ia akan seperti badai yang menguras nutrisi otak dan memunculkan berbagai penyakit fisik.</span> <span style="font-family:times new roman;">Pilih mana, lari dari tembakan aparat yang menggunakan peluru tajam saat berdemonstrasi menuntut reformasi, atau menghadapi lalu lintas yang macet total selama dua jam karena demonstrasi? Mungkin Anda akan dengan cepat berkata, “Tidak semuanya.” Tapi kalau diharuskan memilih, biasanya orang cenderung memilih lalu lintas yang macet.</span> <span style="font-family:times new roman;">Kedua situasi itu memang akan menimbulkan reaksi yang sama pada fisik dan psikis kita. Yaitu stres, dan darah serta adrenalin mengalir deras. Tapi kalau mengacu pada pendapat ahli endokrinologi dari Universitas Rockefeller di New York, Bruce McEwen, sebaiknya pilih ditembaki aparat saja. Bahkan lebih baik dikejar harimau lapar daripada menghadapi kemacetan lalu lintas. Kok, bisa? </span> <span style="font-family:times new roman;">McEwen punya alasan. Lari dari tembakan aparat atau dari kejaran harimau hanya akan mendatangkan stres yang singkat walaupun tampaknya lebih menakutkan, sedangkan tubuh kita sudah dirancang supaya mampu menghadapi situasi seperti itu. Lain halnya stres yang lama, berulang-ulang, dan kronis, tubuh kita tidak dipersiapkan untuk itu dan akibatnya dapat merusak otak. </span> <span style="font-family: times new roman;" class="fullpost"><br />Stres atau keadaan yang menekan secara fisik maupun psikis, sering dianggap sebagai ‘teman’. Disebut teman, karena ada kalanya situasi menekan itu justru mampu menghasilkan prestasi dan produktivitas. Karena itu para psikolog sering menasihati, stres tidak perlu dihindari atau pun dilawan, tapi dikelola.<br /><br />Sayang, tak semua orang mampu mengelola stres, sehingga banyak penyakit (fisik) yang timbul. Mulai dari maag, liver, jantung, stroke, kanker dan sebagainya. Karena itu semboyan dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang sehat, tidak tepat lagi. Ilmu pengetahuan menunjukkan, dalam jiwa yang sehatlah terdapat tubuh yang sehat.<br /><br />Membentuk Memori<br />“Perasaan kecewa maupun kehilangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, stres yang berbeda-beda setiap hari, semuanya memberi dampak,” ujar Dra. Nilam Widyarini, MS., lulusan Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogya.<br /><br />Pengajar di Universitas Atmajaya Jakarta ini lantas menerangkan, keadaan yang menimbulkan stres, baik secara fisik maupun psikis, akan menimbulkan reaksi kimia luar biasa pada tubuh. Segera setelah seseorang mengalami situasi stres, otak akan mengirim pesan kepada saraf agar melepaskan adrenalin dan kimia otak lain, untuk dikirimkan sebagai energi kepada otot.<br />Yang lebih penting lagi, ada bagian kecil pada otak yang disebut hippothalamus, akan mengirim pesan kepada kelenjar di bawah otak agar mengalirkan hormon corticotrophin ke dalam darah. Pada gilirannya, hormon ini akan meminta kelenjar adrenal supaya mengeluarkan lebih banyak hormon stres (glucocorticoids). Hormon ini akan memerintahkan tubuh supaya membanjiri darah dengan gula, agar segera memiliki energi untuk lari dari bahaya.<br /><br />Hormon stres terutama sekali tampak ‘menggemparkan’ bagi bagian otak yang disebut hippocampus. Bagian inilah yang memainkan peranan penting dalam membentuk memori.<br />Dalam buku panduan mengenai stres berjudul Why Zebras Don’t Get Ulcers, Robert Sapolsky menjelaskan bahwa jika berhasil mengatasi situasi stres, kita ingin bisa mengingatnya supaya lain kali bisa menghindarinya. Dalam peristiwa yang sangat mengguncangkan, biasanya memori akan menajam. Mungkin inilah yang bisa menjelaskan, mengapa kita sulit melupakan tragedi ‘65 atau kerusuhan Mei ‘98. <br /><br />Stres Berulang<br />Kadang orang mengalami stres secara berulang, dan akibatnya glucocorticoids akan membanjiri otak. Lama kelamaan manfaat hormon stres hilang, sehingga memori akan memburuk, tingkat energi turun, dan problem kesehatan muncul. Menurut Sapolsky, dalam beberapa hari saja hormon stres meningkat, akan melemahkan (bahkan mematikan) sel hippocampal jika suplai oksigen terhenti, seperti yang terjadi saat stroke atau serangan jantung.<br /><br />Stres traumatik seperti yang terjadi pada anak-anak korban kekerasan seksual, veteran maupun korban perang, tentu saja lebih besar kemungkinannya merusak otak. Dalam American Journal of Psychiatry dijelaskan bahwa veteran perang rata-rata hippocampal otak kanannya berkurang 8%. Anak korban kekerasan seksual ukuran hippocampal pada otak kirinya berkurang 12%.<br /><br />Studi lain yang dilakukan intensif selama empat tahun terhadap sekelompok wanita diketahui, mereka yang hormon stresnya sering meningkat, hippocampal pada otaknya berkurang 14%. Dari pemeriksaan pasien depresi diketahui, ukuran hippocampal-nya berkurang 19% dibanding orang yang sehat. Melihat akibatnya yang sangat buruk itu, satu-satunya cara agar kita tetap sehat adalah sebisa mungkin mengelola stres.<br /><br />Cara Mengelola Stres<br />1. Ambil liburan secara teratur.<br />2. Makanlah makanan sehari-hari yang menyehatkan.<br />3. Hindari kafein, alkohol dan tembakau.<br />4. Lakukan olahraga secara teratur.<br />5. Berlatihlah beberapa teknik rileksasi seperti yoga, meditasi, latihan pernapasan.<br />6. Hadapilah masalah yang terjadi dalam pekerjaan maupun hubungan (relationship), dan pecahkan.<br />7. Belajarlah untuk mengenali ambang stres Anda sendiri, dan jangan memaksakan diri untuk melampauinya.<br />8. Pertimbangkan untuk memiliki hewan peliharaan, karena bisa membantu Anda menjadi rilek.<br />9. Bicarakan masalah Anda dengan ahlinya. Konselor profesional dapat membantu melihat persoalan secara obyektif, dan menempatkan masalah dalam perspektif yang tepat.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-4327650743473686992008-12-29T14:29:00.000-08:002008-12-29T14:51:45.015-08:00Kiat Mengembangkan Otak Anak<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBLSfiBTn8EJMermVfwLhXgc3YMhwWXcctFVr1nDJXunym4fincPlV48cXRG94LQ-yonJ14ry1A8P53feC2EK9zV-hBH35B-rV-F2pDJcNTrzA6wcrHVxhvW_sAO-Q8PIj7axKv96_zDF7/s1600-h/ar3002-001.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 148px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBLSfiBTn8EJMermVfwLhXgc3YMhwWXcctFVr1nDJXunym4fincPlV48cXRG94LQ-yonJ14ry1A8P53feC2EK9zV-hBH35B-rV-F2pDJcNTrzA6wcrHVxhvW_sAO-Q8PIj7axKv96_zDF7/s320/ar3002-001.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5285348402273090962" border="0" /></a><br />Otak merupakan kompenen terpenting dalam kehidupan manusia, namun banyak sekali orang yang tidak paham dan mampu mengenal otak kita. Hal ini telah cukup banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan anak-anak kita. banyak anak tumbuh dan berkembangan dari lingkungan yang tidak kondusif, banyak orang tua yang tidak mau belajar dan mencari tahu tentang cara bekerja otak kita. andaikan banyak dari kita mau belajar tentang cara kerja otak kita maka akan banyak yang kita lakukan untuk mengoptimalkan kerja otak kita.<br />Menurut Dr Eddy Supriyadi SpA, dari RS Sardjito Yogyakarta, ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu lingkungan yang aman dan pengalaman positif.<br />Saat seorang bayi merasa tertekan, otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol. Kadar kortisol yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak. Lingkungan aman dan nyaman diperlukan bayi untuk membantu perkembangan otaknya. Beri respon saat bayi menangis maupun mengoceh.<br /><br /><span class="fullpost"><br /><br />Pengalaman yang diterima setiap hari juga akan membantu perkembangan otak anak. Aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko buku, menurut dokter anak lulusan UGM ini, sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.<br />Dr Eddy memberikan 10 tips bagi orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:<br />1. Beri perawatan dan kasih sayang yang adekuat selama masa kehamilan.<br />2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan nutrisi dengan ASI.<br />3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.<br />4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak.<br />5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi.<br />6. Kenalkan aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama.<br />7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya.<br />8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya.<br />9. Redakan stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan Anda.<br />10. Ingat, otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi sebanyak-banyaknya secara terus-menerus.<br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7574189074904461504.post-36387864763870446202008-12-29T13:45:00.000-08:002008-12-29T13:57:11.032-08:0080 Persen Otak Anak Berkembang di Usia Emas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOU5S_rA7qtb0y4abnBUahzH9zTV9x8sK9bCBYEijRfWBNXFjuTEJQoCPT8C6W1IW5V-0UvGGuQSJxFkL_VcucY-3kc8x8y8Q0D8iRAL8GBk5GcYX544XoDRBOAvvHWzTjkCxJ0Js1xXaP/s1600-h/887012-002.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 172px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOU5S_rA7qtb0y4abnBUahzH9zTV9x8sK9bCBYEijRfWBNXFjuTEJQoCPT8C6W1IW5V-0UvGGuQSJxFkL_VcucY-3kc8x8y8Q0D8iRAL8GBk5GcYX544XoDRBOAvvHWzTjkCxJ0Js1xXaP/s320/887012-002.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5285333564357278690" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">SEKITAR 80</span> persen otak anak berkembang pada periode yang disebut dengan "golden age", atau masa-masa keemasan, usia 0 hingga lima tahun. Pada masa-masa tersebut, peran orangtua sangat dibutuhkan dalam mengawasi tumbuh dan berkembangnya otak anak.<br /><br />Menurut Psikolog Anak, Desni Yuniarni, masa "golden age" otak anak berkembang sangat cepat sehingga informasi apapun akan diserap, tanpa melihat baik atau buruk.<br /><br />"Tugas orangtua yang mengarahkan anaknya lebih baik, dengan rasa cinta dan kasih sayang," ujarnya.<br /><br />Selain berperan sebagai pengawas tumbuh dan berkembangnya anak-anak mereka, orangtua bertugas menambah pengetahuan, terutama seputar pertumbuhan anak. Namun, orangtua tidak bisa memaksakan pertumbuhan anak sesuai kemauannya, seperti menyuruh belajar di luar kemampuan anak dengan maksud agar anak mereka kelak menjadi pintar.<br /><br />"Yang penting kita sebagai orangtua harus menunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak suka meniru orang-orang terdekatnya," kata Desni.<br /><br /><span class="fullpost"><br />Ia menambahkan, orangtua harus mengawasi anak mereka ketika menonton acara televisi. Karena saat ini banyak sekali program televisi yang tidak cocok bahkan tidak layak ditonton bagi anak-anak karena dikhawatirkan akan ditiru, seperti acara gosip yang menonjolkan isu-isu perceraian selebritis.<br /><br />"Lebih baik televisi dimatikan saja agar anak tidak terkontaminasi dengan program-program televisi tersebut. Kalaupun harus menonton, usahakan kita juga ikut menonton sehingga bisa menjadi sensor acara televisi yang sedang ditonton anak kita," ujarnya.<br /><br />Ia juga berpesan, bagi orangtua yang mempunyai waktu singkat untuk berkumpul dengan anak-anaknya, usahakan anak diasuh oleh orang yang tepat dan harus tetap meluangkan waktu untuk sang buah hati.<br /><br />"Jika tidak memanfaatkan waktu senggang, maka anak tidak akan berkembang dengan optimal," katanya.<br /><br /><br /></span>Tri Gozalihttp://www.blogger.com/profile/06315305590659269534noreply@blogger.com0